BerandaCelotehJokowi di-PHP Putin?

Jokowi di-PHP Putin?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya harus membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tanpa dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin meski kehadirannya sudah ditunggu-tunggu sejak diundang beberapa bulan lalu. Mengapa Jokowi malah di-PHP oleh Putin?


PinterPolitik.com

“Tell me. Where are you now that I need ya?” – Justin Bieber, “Where Are Ü Now” (2015)

Pernah nggak sih kalian melihat seseorang layaknya dialah segalanya? Di momen-momen seperti itu, kita akan merasa membutuhkan sosok orang tersebut – seakan-akan kita tidak bisa hidup tanpanya.

Namun, tahu nggak sih? Tanpa kita sadari, perasaan dan pikiran yang kita punya soal orang tersebut hanyalah sebuah harapan atau ekspektasi kita terhadap orang tersebut. Hampir pasti, kita sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan kehadiran atau keberadaan sosok orang tersebut.

Kadang, hal yang perlu kita lakukan memang adalah untuk mengatur dan membatasi ekspektasi kita terhadap orang lain. Apalagi, kita tahu kalau kita tidak bisa mengontrol orang lain. Orang yang bisa kita kontrol adalah diri kita sendiri.

Harapan dan ekspektasi kita yang besar terhadap orang lain ini biasanya tumbuh akibat sinyal yang kita sering kali tangkap dengan salah. Misalnya nih, ketika orang tersebut tiba-tiba bersikap baik banget kepada kita, seakan-akan memunculkan pikiran bahwa orang itu memang peduli – bahkan sayang – kepada diri kita.

But, bear this in mind. Tidak semua apa yang kita pikirkan benar adanya. Tidak semua apa yang kita inginkan bisa terwujud di dunia nyata.

Putin Dibunuh Jika ke Bali

Nah, mungkin, hal ini juga perlu diilhami dengan baik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Seperti yang diketahui, Pak Jokowi dan jajaran pemerintahannya sejak beberapa bulan lalu begitu berupaya keras agar Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bisa hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Baca juga :  Nggak Cuma BRICS, Ada Juga MIKTA 

Namun, beberapa minggu sebelum hari-H KTT G20, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi bahwa Putin tidak hadir di acara tersebut, melainkan akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov.

Hmm, agak sedih juga sih. Soalnya nih, bukan pada tahun ini aja, Pak Jokowi juga udah sempat ke Rusia sebelumnya buat ketemu sama Pak Putin. Selain awal Juli 2022 kemarin, Jokowi pernah ke Sochi, Rusia, pada tahun 2016 silam.

Wah, kapan nih giliran Putin ke Indonesia nih buat memberikan kunjungan balasan? Pak Jokowi aja udah dua kali ke Rusia. Masa Pak Putin tega membuat Pak Jokowi terus menunggu kedatanganmu? ☹

Padahal nih ya, kalau kata Robert O. Keohane dalam tulisannya yang berjudul “Reciprocity in International Relations” dalam buku International Organization, hubungan timbal balik (reciprocity) merupakan salah satu prinsip yang umum dalam hubungan internasional. Artinya, apa yang dilakukan oleh negara A kepada negara B perlu dibalas oleh negara B, termasuk soal kunjungan kenegaraan.

Hmm, kalau gini caranya, Pak Jokowi dan Pak Putin ini semacam one-sided relationship dong kalau cuma Pak Jokowi yang berkali-kali “ngapelin” ke Rusia. Kapan dong Pak Putin gantianngapelin” ke sini, Pak? Huhu. ☹ (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kawaii, Mega-chan?!

Selain "janda", Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kerap disebut "Mega-chan" di media sosial. Saatnya PDIP embrace budaya kawaii?

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

PDIP, Lu Itu Gak Diajak?

PDIP langsung menanggapi pertemuan ketum lima parpol (Gerindra, PKB, PPP, PAN, dan Golkar) yang munculkan wacana koalisi di 2024.

More Stories

Kok Xi Jinping “Modifikasi” Al-Qur’an?

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok dikabarkan ingin "modifikasi" Al-Qur'an dengan padukan Konfusianisme. Mengapa Xi ingin demikian?

Sejarah Sablon: dari Dinasti Song hingga Kaos Kampanye

Teknik percetakan kaos seperti sablon semakin digunakan untuk ekspresikan diri, termasuk untuk atribut kampanye politik. Bagaimana sejarahnya?

Tanah Abang ‘Berubah’ Jadi Keranjang Kuning

Pedagang dan UMKM Tanah Abang makin terancam dengan adanya 'keranjang kuning'. Mengapa TikTok Shop bisa mengancam UMKM?