HomeCelotehJebakan PDIP Untuk Habib Rizieq?

Jebakan PDIP Untuk Habib Rizieq?

“Pentas demokrasi kita akan semarak apabila Habib Rizieq masuk atau mendirikan partai politik. Kontestasi gagasan dalam sistem demokrasi akan semakin kaya nuansa”. – Hendrawan Supratikno, Politikus Senior PDIP


PinterPolitik.com

Benteng Takeshi alias Takeshi’s Castle mungkin jadi salah satu acara paling favorit bagi angkatan 90-an. Game show Jepang yang ditayangkan oleh Tokyo Broadcasting System alias TBS ini emang termasuk salah satu acara TV yang menarik karena berisi berbagai macam tantangan yang harus dilewati oleh para pesertanya sebelum mereka menghadapi sang penguasa benteng alias Count Takeshi.

Acara ini dibintangi oleh Takeshi Kitano – seorang aktor dan komedian asal Jepang – yang berperan menjadi sang Count Takeshi. Program ini sukses menjadi hit di seluruh dunia dan menarik atensi masyarakat luas karena berbagai macam tantangan menarik yang ada di dalamnya – yang beberapa di antaranya bisa dibilang out of the box.

Salah satu tantangan yang paling menarik adalah The Final Fall alias Sumur Maut yang merupakan tantangan menuju ke babak paling akhir – babak ketika para penantang akan menghadapi Count Takeshi dan pasukannya.

Di Sumur Maut ini, para penantang akan masuk ke satu arena yang di dalamnya ada beberapa sumur dan mereka harus melompat ke dalamnya. Ada sumur yang mengarah ke terowongan menuju arena babak paling akhir, sementara ada juga dua sumur yang di dalamnya berisi penjaga yang ditugaskan oleh Count Takeshi untuk menjebak para penantang.

Sumur Maut ini jadi semacam jebakan ketika para peserta harus membuat pilihan sulit apakah insting mereka akan membawa mereka menuju garis akhir pertarungan, atau justru terjebak di tangan para penjaga.

Baca juga :  Maruarar Sirait Resmi Gabung Gerindra?

Hmm, kisah tentang Sumur Maut ini berasa mirip-mirip dengan yang terjadi saat ini pada Imam Besar Front Pembela Islam alias FPI, Habib Rizieq Shihab. Buat yang belum tahu, Rizieq emang dikabarkan bakal kembali ke Indonesia pada 10 November 2020 mendatang.

Nah, hal ini kemudian dikomentari oleh PDIP – partai yang emang terkenal jadi “musuh” Rizieq dan FPI. Menariknya, selain mengucapkan selamat datang lewat politikus seniornya, Hendrawan Supratikno, PDIP juga menyarankan Rizieq untuk bergabung ke partai politik tertentu agar makin “memeriahkan” suasana demokrasi di Indonesia.

Sepintas terdengar nggak ada yang aneh sih dari anjuran tersebut. Namun, kalau ditelisik dengan lebih seksama, maka sebenarnya ini bisa menjadi sebuah jebakan loh. Soalnya, selama ini Habib Rizieq bisa bebas mengungkapkan pendapatnya karena ia tak terikat entitas apa pun, kecuali di FPI yang nota bene juga secara organisatoris sangat ditentukan oleh kebijakan-kebijakan yang ia buat.

Hal ini berbeda jika ia bergabung dengan partai politik yang punya aturan-aturan yang jauh lebih mengikat. Artinya, justru ini bisa jadi jalan untuk “mengendalikan” Habib Rizieq. Soalnya nantinya ia juga harus tunduk pada keputusan partai.

Wih, berasa kayak jebakan Sumur Maut nih. Soalnya, kalau pilihan Habib Rizieq salah, ia nggak bakal menemukan jalan menuju ke pertarungan akhir. Sadis nggak tuh. Hehehe.

Well, semoga pilihan yang dibuat Habib Rizieq benar-benar jadi yang terbaik untuk dirinya. Menarik untuk ditunggu, apakah pentolan FPI ini akan terjebak atau kembali ke jalan oposisinya seperti semula. (S13)


Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.