HomeCelotehHendropriyono Ngajak Berantem

Hendropriyono Ngajak Berantem

“Kalo Palestina bukan urusan kita, lalu yg mana yg urusan kita? Mari kita urus juga soal korupsi Bansos yg triliunan itu”. – Prof KH M Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat


PinterPolitik.com

AM Hendropriyono boleh dibilang masih jadi salah satu elite utama di pemerintahan Presiden Jokowi. Posisi politiknya dan pengaruhnya memang sangat menentukan dalam perjalanan kekuasaan Jokowi.

Doi sering dicap sebagai satu dari 6 matahari di pemerintahan Pak Jokowi. Keenam orang tersebut adalah adalah Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), dan mantan Ketua Umum PKPI Hendropriyono sendiri.

Baca Juga: Pidato Pelantikan, Jokowi Seorang Utilitarian?

Dengan tak menjabatnya lagi Pak JK, otomatis memang tersisa hanya 5 matahari, sekalipun Pak JK masih punya posisi yang berpengaruh.

Nah, mungkin karena konteks menjadi satu dari matahari inilah yang bikin Pak Hendro jadi merasa yakin bisa mengeluarkan pernyataan apapun yang ia mau. Sayangnya, pernyataan terbarunya justru berbuntut kritikan dan kontroversi.

Ini terkait komentarnya soal konflik Israel vs Palestina yang tengah memanas.  Hendro sebelumnya menyatakan bahwa Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi.

Urusan Indonesia adalah memastikan masa depan anak cucu tidak diganggu masalah ideologi, misalnya terkait isu khilafah, komunisme, liberalism, kapitalisme, dan lain sebagainya.

Sontak pernyataan ini disorot oleh banyak pihak, dan tak sedikit yang memberikan kritik. Ya iyalah, pernyataan Pak Hendro ini jelas menimbulkan pertentangan. Soalnya sentimen terhadap Israel sangat kuat di masyarakat. Apalagi, konflik terbaru yang terjadi antara Israel dan Palestina levelnya udah memprihatinkan karena mendatangkan korban anak-anak.

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Kan kalau pernyataan Pak Hendro ini diartikan sebagai bagian dari sikap pemerintah – berbekal hubungan dengan Jokowi – maka bisa saja jadi gejolak politik sendiri.

Memang, kalau dipikir-pikir lebih dalam, di satu sisi apa yang disampaikan oleh Pak Hendro bisa dibenarkan karena di medsos juga banyak yang menyoroti masalah-masalah dalam negeri. Cuma, dengan sikap politik yang bisa ngajak berantem ini, justru kontraproduktif terhadap pernyataan Pak Jokowi yang mengutuk serangan Israel ke Palestina.

Apalagi, dulu Soekarno pernah loh memberikan janji politik loh untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Wih.

Mungkin Pak Hendro perlu nahan-nahan deh buat komentar. Biar nggak memicu keributan. Kan bisa rame kalau akhirnya orang-orang jadi mengkritik pemerintah gara-gara masalah ini. (S13)  

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.