HomeCelotehGaya “Lumba-lumba” Rini Soemarno

Gaya “Lumba-lumba” Rini Soemarno

“Dia enggak bicara juga tentang Bank Mandiri, PT POS yang kekurangan dana, dia enggak bicara juga”. – Hendri Satrio, Pengamat Politik dari Universitas Paramadina


PinterPolitik.com

Nama Menteri BUMN Rini Soemarno emang lagi jadi pusat perhatian. Gimana nggak jadi pusat perhatian, Rini dituduh membangkang perintah Jokowi yang meminta jajaran menterinya untuk tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis jelang berakhirnya masa jabatan mereka.

Yang terbaru, Rini merombak direksi di beberapa BUMN sektor perbankan, misalnya di BRI dan BTN. Dirut BRI Suprajarto digeser ke BTN. Namun, Suprajarto yang menolak hal tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

“Bu Rini, gua, lo, end!” mungkin gitu kata Suprajarto. Hehehe.

Tak heran, banyak yang menyebut Rini “membangkang” perintah Jokowi, apalagi perombakan direksi BUMN adalah salah satu kebijakan strategis.

Belakangan, beberapa pihak menyebutkan bahwa Rini tak mungkin mengganti pimpinan perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut tanpa seizin Jokowi. Artinya ya, udah bisa diinterpretasikan sendiri lah.

Tapi itu katanya Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan ya. Masyarakat kan nggak tahu kejadian yang sebenarnya di Istana Negara itu kayak gimana.

Yang jelas, gara-gara Rini suka gonta-ganti direksi BUMN, doi dikritik oleh beberapa pihak. Ada yang bilang bahwa Menteri Rini itu suka menghilang saat BUMN ada masalah, tapi baru muncul pas ada isu pergantian direksi perusahaan.

Kalau mau diibaratkan, Menteri Rini ini kayak lumba-lumba yang muncul ke permukaan pada waktu-waktu tertentu saja. Dan saat muncul, biasanya menarik perhatian orang banyak. Cocoklah dengan kemunculannya yang terjadi saat mau ganti direksi BUMN. Upppss.

Tapi itu kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio loh ya.

Baca juga :  Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Menurut Hendri, saat ini BUMN banyak masalahnya. Ia menyebut Bank Mandiri dan PT POS misalnya, sedang kesulitan pendanaan. Lalu beberapa waktu lalu, masyarakat ibu kota harus mengalami salah satu black out alias mati lampu paling lama dalam sejarah yang berhubungan dengan PLN.

Belum lagi bicara soal Garuda Indonesia yang lagi banyak masalah, mulai dari laporan keuangan perusahaan yang bermasalah, hingga problem harga tiket pesawat yang makin tak bersahabat dengan kantong masyarakat.

Kasus gaya lumba-lumba Rini Soemarno ini memang menjadi daftar panjang persoalan yang setidaknya akan menjadi pertimbangan Pak Jokowi kalau memilih dirinya sebagai menteri BUMN lagi.

Hmm, tapi kalau beneran Pak Jokowi yang selalu mendukung kebijakan-kebijakan Menteri Rini, jadi aneh juga ya.

Tapi lumba-lumba yang jago juga perlu pelatih yang handal ya. Upppss. Lumba-lumba beneran loh yang aing maksud. Hehehe. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.