HomeCelotehAlam Tak Setujui Kubu Moeldoko

Alam Tak Setujui Kubu Moeldoko

“Saya sedih, mantan kader dan mantan senior kader kabarnya kena sambar petir di Hambalang. Kita doakan alam bersahabat dengan mereka. Lain kali buat konferensi pers jangan di tempat terbuka”. – Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demorkat


PinterPolitik.com

Pernah nggak, saat udah janjian mau jalan-jalan santai, eh tau-tauhnya mendadak hujan. Pasti yang terbersit dalam pikiran adalah bahwa aktivitas jalan-jalan itu nggak direstui oleh alam.

Apalagi kalau hujannya itu di Jakarta, yang nota bene bisa aja malah ujung-ujungnya banjir, macet, dan lain sebagainya. Beh, mending nggak usah direncanakan aja sekalian jalan-jalannya.

Nah, konteks tidak direstui inilah yang tengah terjadi pada Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB). Buat yang nggak ngikutin, beberapa hari lalu, para pentolan partai ini melakukan konferensi pers.

Baca Juga: Kuartet Menteri PKB, Nestapa Nasdem?

Nggak tanggung-tanggung, konferensi persnya digelar di Desa Hambalang, Citereup, Bogor. Soalnya, mereka kayak ingin menyindir-nyindir kasus korupsi Hambalang dulu yang sempat pula disebut-sebut ada nama putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Kasus Hambalang ini pula sebenarnya yang bikin suara Partai Demokrat mulai anjlok.

Menariknya, konferensi pers itu digelar diiringi hujan deras dan petir yang menyambar-nyambar. Senior partai, Max Sopacua baru bilang: “Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman”, langsung deh petir menyambar.

Derrr. Nggak jantungan tuh. Uppps.

Duh, niat banget ya gelar konferensi pers di daerah terpencil. Udah gitu berbahaya loh kalau sampai ada yang kesamber petir.

Makanya, politikus Partai Demokrat dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andi Arief, yang berseberangan dengan Demokrat versi KLB, “menyindir” soal kesedihannya karena ada mantan kader yang kesamber petir di Hambalang. Walaupun kemudian doi mengklarifikasi dan menyebutnya “hampir kena sambar”.

Hmm, beneran nggak direstui alam nih aksi ambil alih partai yang dilakukan oleh Pak Moeldoko cs.

Tapi ngomongin petir, jadi bikin kita keingat pada sosok-sosok yang identik dengan mitologi, misalnya Zeus dalam mitologi Yunani. Juga dalam budaya pop ada sosok Thor dari Marvel Cinematic Universe yang identik dengan kemampuan mengendalikan petir.

Bisa aja baik Zeus maupun Thor kayaknya nggak merestui kubu Pak Moeldoko ini. Hehehe.

Lagian, yang namanya kudeta udah pasti bakal menimbulkan persoalan. Daripada beneran kena sambar petir lagi, mungkin kubu Pak Moeldoko sebaiknya mundur teratur. Walaupun itu agak sulit terjadi. Hehehe.

Menarik untuk ditunggu kelanjutannya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.