BerandaCelotehAirlangga Hartarto dan Oliver Twist

Airlangga Hartarto dan Oliver Twist

“Termasuk karena dia ketua KPC dan PEN. Jadi mungkin ada kekhawatiran masyarakat mem-bully atau menstigma”. – Pandu Riono, Epidemiolog dari Universitas Indonesia


PinterPolitik.com

Bullying. Sebutan ini dipakai untuk menggambarkan aksi menggunakan ancaman, kekerasan, hinaan, dan lain sebagainya terhadap orang atau kelompok tertentu. Tahun 1838 adalah pertama kalinya bullying digunakan dalam cerita kesastraan, tepatnya dalam novel Oliver Twist karya Charles Dickens.

Sedangkan tahun 1862 merupakan pertama kalinya kasus bullying mendapatkan tempat dalam pemberitaan. Adalah John Flood di Inggris yang menembak mati rekannya karena kerap di-bully. Akibatnya ia divonis hukuman mati, namun hukuman tersebut dibalikkan lagi oleh Ratu Victoria karena mengetahui perlakuan yang kerap diterima Flood.

Baca Juga: Sandiaga dan Balada Bule Bali 

Hmm, emang kisah bullying punya sejarah panjang dan hingga kini masih menjadi salah satu perilaku yang diperangi. Soalnya, seseorang yang di-bully akan mendapatkan tekanan psikologis yang luar biasa berat loh. Tidak sedikit yang berujung pada bunuh diri dan sejenisnya. Wih.

Nah, ngomongin soal bullying, banyak pihak yang menyebutkan bahwa hal inilah yang sedang berusaha dihindari oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ceritanya, Pak Airlangga akhirnya ketahuan pernah kena Covid-19, namun doi tidak mengungkapkannya ke hadapan publik.

Hal ini menjadi sorotan karena sebagai pejabat publik, doi seharusnya memberitahukan apa yang tengah terjadi pada dirinya. Nah, terkait alasan mengapa doi nggak terbuka, beberapa pihak menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan oleh Pak Airlangga karena takut di-bully oleh masyarakat.

Ini misalnya disampaikan oleh epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono. Menurutnya, dengan posisi sentral Airlangga sebagai ketua tim pemulihan ekonomi nasional dan salah satu sentral dalam penanganan Covid-19, tentu akan ada tekanan psikologis yang diberikan oleh publik jika mengetahui doi kena Covid-19.

Baca juga :  Gibran Pilih PSI atau Golkar?

Pasti banyak yang bakal bilang: “Lha menteri yang tangani pemulihan ekonomi aja kena, gimana masyarakat?” Atau bilang gini: “Hmm, kalau Pak Airlangga kena Covid-19, apa itu artinya doi tidak patuh pada protokol kesehatan?” Dan lain sebagainya.

Hal-hal yang demikian kalau sudah diberitakan oleh media kan bisa jadi tekanan yang besar untuk Pak Airlangga sendiri tentunya. Makanya, doi memilih diam.

Iya sih, apalagi cyber bullying sekarang jadi hal yang lumrah terjadi dan dilakukan oleh para netizen maha benar. Berasa kayak walk of shame atau walk of atonement di Game of Thrones gitu. Semua orang menyoroti dan jadi hakim atas apa saja yang kita lakukan.

Lagian, hak Pak Airlangga juga sih untuk terbuka atau tidak soal kondisi kesehatannya. Selama tidak merugikan orang lain, seharusnya sah-sah saja. Bukan begitu? (S13)


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Sila Pertama Pancasila, Riwayatmu Kini

“Masyarakat keadilan sosial bukan saja meminta distribusi yang adil, tetapi juga adanya produksi yang secukupnya.” ~ Bung Karno PinterPolitik.com Weleh-weleh. Sila-sila Pancasila semakin hari semakin jauh...

Prabowo Sosok ‘Putin’ Indonesia?

“Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak banyak ngutang, dan nggak planga-plongo.” ~ Wakil Ketua...

Prabowo Suka Rakyat Naik Kuda

“Itu kuda lumping, kuda lumping, kuda lumping kesurupan.” ~ Elvi Sukaesih, ‘Kuda Lumping’ PintarPolitik.com Lagu panggung sandiwara ciptaan Ahmad Albar memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia...

Media Indonesia, Media Siapa?

“Sua, sua, sua, suara berita, tertulis dalam koran,” – Iwan Fals, Sugali Pinterpolitik.com Aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat sipil selama dua hari berturut-turut beberapa waktu lalu...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Abu Janda Bos Saracen?

"Hanya kebenaran bisa menghadapi ketidakadilan. Kebenaran atau cinta." ~Albert Camus PinterPolitik.com Kasus Saracen lagi-lagi menguak kepermukaan, setelah sebelumnya sempat bikin heboh manusia se-Indonesia. Kala itu, kemunculan...

More Stories

Gemoy Effect Prabowo Seperti Bongbong Marcos di Filipina?

Kata “gemoy” menjadi istilah yang tengah naik daun dalam beberapa waktu terakhir, utamanya dikaitkan dengan kampanye Prabowo Subianto. Demam gemoy membuat citra Prabowo menjadi...

Siapa Capres Dukungan CIA di 2024?

Isu tentang kepentingan Amerika Serikat di sekitaran Pilpres 2024 memang menjadi salah satu perdebatan yang menarik di Indonesia. Secara spesifik, poin perbincangannya membawa-bawa nama...

Iriana vs Megawati: Efek Politik Tinggi Hati atau Strategi Rahasia Jokowi?

Ulasan menarik dibuat oleh Majalah Tempo terkait peran Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, dalam pencalonan sang putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo...