HomeBelajar PolitikTewasnya Ko Ni, Tekanan Bagi Myanmar

Tewasnya Ko Ni, Tekanan Bagi Myanmar

Ribuan rakyat Myanmar berkumpul melepas jenazah Ko Ni (63), salah satu penasehat Partai Liga Kebangsaan atau National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi. Ko Ni tewas ditembak di kepala saat kembali dari Indonesia, pada Minggu (29/1) lalu. Banyak yang menduga pembunuhan ini dilakukan atas alasan politis.


pinterpolitik.com – Selasa, 31 Januari 2017.

YANGON – Bagi bangsa Myanmar, Ko Ni tak hanya dikenal sebagai orang dekat Suu Kyi, tapi juga sosok yang paling keras bersuara, serta mengkritik hukum yang banyak dipengaruhi nasionalis Buddha. Pihak yang bersama Tentara, bertanggung jawab atas tindakan kekerasan pada puluhan ribu Muslim Rohingya.

Hingga saat ini, Polisi Myanmar masih belum memberikan pernyataan resmi mengenai motif pembunuhan pengacara muslim tersebut. Pelakunya sendiri, Kyi-Lin telah ditangkap dan diketahui sebagai residivis yang pernah mendapatkan amnesti di tahun 2014.

Walaupun belum diketahui siapa dalang sebenarnya, namun pembunuhan akibat persaingan politik sangat biasa terjadi di Myanmar. Semasa hidup, Ko Ni memang telah sering menerima ancaman pembunuh terkait aktivitas politiknya tersebut.

Ko Ni dikenal sebagai ahli tata negara dan konstitusi yang sejak lama berjuang bersama Suu Kyi dalam menentang rezim militer yang sebelumnya berkuasa di Myanmar. Ia juga yang selalu menjadi pengacara Suu Kyi pada saat itu. Tak heran bila ia diberi kepercayaan dari partai untuk terlibat dalam perumusan perubahan amandemen undang-undang Myanmar.

Tewasnya Ko Ni tak hanya menjadi pukulan besar bagi Partai NLD dan Suu Kyi, karena dunia pun ikut gempar mendengarnya. Saat ini Myanmar menjadi sorotan dan tak menutup kemungkinan akan mendapatkan tekanan dari dunia, terutama dari negara-negara Islam yang menuding Myanmar telah melakukan kekejaman serta pembunuhan terhadap etnik minoriti muslim Rohingnya.

Tekanan juga datang dari kelompok pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Amnesti Internasional, mereka mendesak pemerintah Myanmar untuk menyelidiki secara menyeluruh kasus pembunuhan ini. Akankah kematian tokoh politik muslim ini akan memicu kembali gejolak di dalam negeri Myanmar?  (Berbagai sumber, G-18).

spot_imgspot_img

#Trending Article

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Ini Rahasia Jokowi Kalahkan Megawati?

Kendati diprediksi melemah pasca kepresidenan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki kunci rahasia agar tetap bisa memiliki pengaruh dalam politik dan pemerintahan. Bahkan, Jokowi agaknya mampu untuk melampaui kekuatan dan pengaruh Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

More Stories

Membanjirnya TKA Ilegal

Belakangan, media massa banyak memberitakan mengenai tenaga kerja asal Tiongkok yang membanjiri Indonesia. Para pendatang ini seolah menyerbu mengisi peluang-peluang kerja di tanah air...

Sosok Khofifah Indar Parawangsa

Pernah menjadi Ketua Delegasi RI pada  “Women 2000, Gender Equality Development and Peace for The Convention The Elimination of all Forms of Discrimination Against...

Presiden Jokowi Terima Gelar Adat Maluku

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima gelar adat kehormatan "Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku", di Gedung Kristiani Center, Ambon, Jumat...