HomeBelajar PolitikSohibul Sang Penebus Dosa Fahri

Sohibul Sang Penebus Dosa Fahri

“PKS tidak memperbolehkan kadernya untuk melakukan kampanye hitam. Tapi melakukan kampanye negatif gapapa dong, asal sopan.” 


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman, terkait anjuran agar kader partainya melakukan kampanye negatif (negative campaign). Fahri pun justru mempertanyakan sikap Sohibul terkait ucapannya tersebut, agar semuanya menjadi jelas.

Kata Fahri, kali aja mungkin Sohibul mau menanggung dosanyadengan pernyataannya itu. Wkwkwk, kalau dosanya beneran bisa dan mau ditanggung sama presiden partai, eyke mau banget tuh daftar jadi kader PKS cuy!

Hayo, siapa lagi nih selain eyke yang mau masuk PKS, lumayan loh! Pasti makin tenang deh hidup kita, kan enggak punya tangungan dosa lagi. Ahahaha.

Tapi di luar itu gengs, Fahri juga mengatakan bahwa negatif atau positifnya kampanye akan dilihat dari sudut pandangnya. Menurutnya, negatif sebagai kritik bisa diartikan sebagai sesuatu yang positif. Ia pun mencontohkan bagaimana dirinya kerap melontarkan kritik. Namun, bagi sebagian orang justru hal itu dianggap negatif.

Wah gimana enggak negatif bang, wong pendukung cebong kan lebih banyak. Coba pendukung kamvret yang lebih banyak, pasti deh abang diagung-agungkan. Ahahaha, btw bang, kalau kritik pemerintah memang terkadang bisa memunculkan tafsiran yang positif. Tapi kalau kritiknya enggak ada solusi, mau cebong ke mau kamvret kek, pasti deh bilang abang kayak gini:

“Ah kalau dengar Fahri Hamzah ngomong, berasa dengar suara angin perut yang nyaring bunyinya, tapi kurang harum aromanya.” Wkwkwkwk, bercanda ya bang. Click To Tweet

Intinya, apa yang dibilang sang pengrajin kritik untuk pemerintah ini bahwa mengritik berbasis data itu sangatlah penting. Jangan seperti Sohibul yang menghimbau berkampanye negatif dengan mencari kelemahan lawan, tapi tidak dilengkapi data yang kuat. Menurutnya itu sebuah kesalahan fatal. Weleh-weleh.

Jadi patut dicari tahu nih gengs, sebenarnya motivasi Sohibul mempersilahkan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif di Pemilu 2019 itu untuk apa ya? Apalagi pernyataan itu disampaikan Sohibul di hadapan calon legislatif lagi. Wah bisa jadi produk kebijakan yang dikeluarkan kader PKS nanti isinya kurang positif semua nih. Ckckck. (G35)

Baca juga :  Meraba Politik Luar Negeri Prabowo Subianto 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...