HomeBelajar PolitikPengusiran Sandiaga Membawa Berkah

Pengusiran Sandiaga Membawa Berkah

“Pedagang menjajakan dagangannya, politisi menjajakan janji manisnya.”


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]engs baru saja nih Sandiaga Salahuddin Uno menjawab tudingan yang menyerang dirinya untuk kesekian kalinya. Kali ini Sandi menepis isu yang menyebut dirinya melakukan sandiwara pada saat berkunjung ke Pasar Kota Pinang, Sumatra Utara beberapa waktu lalu. Sandi mengklaim bahwa apa yang terjadi ketika itu benar dan tanpa ada rekayasa. Weleh-weleh.

Kata Sandi Insya Allah apa yang terjadi itu apa adanya. Dirinya mengaku mendengar langsung dari pedagang yang memasang tulisan penolakan kehadiran dirinya. Sandi yang memanggil pedagang-pedagang itu mendapatkan jawaban, begini kira-kira ceritannya:

Sandi : “Apa betul pak ini tulisan bapak? Apa bapak dibayar?” Click To Tweet

Pedagang: “Saya memasang tulisan menolak kehadiran bapak memang karena saya pendukung Jokowi. Apa yang saya lakukan murni  pendapat saya”.

Hmm, sepertinya Sandi salah masuk kandang nih. Untung pedagangnya nggak anarkis ya. Kalau sampai anarkis, wah bisa bentrok tuh sama Sandi yang pakai barisan emak-emak revolusioner. Wkwkwk.

Meski Sandi ditolak oleh segelintir pedagang pasar, dirinya masih terus melanjutkan kunjungannya. Bahkan Sandi mengaku kejadian serupa tidak hanya terjadi satu kali dalam hidupnya, tapi juga pernah terjadi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut memaklumi jika ada masyarakat yang berbeda pilihan politik.

Kata Sandi, masyarakat tentunya boleh menyampaikan aspirasi, dari yang positif sampai yang negatif itu harus ditampung. Begitu pun aspirasi yang mendukung atau tidak mendukung, itu semua harus diterima dan dibendung. Wkwkwk, mungkin gengs, jika seandainya isu ini memang terjadi secara alami, hati Sandi berbisik seperti ini:

Wadaw, ada tulisan apaan tuh di toko depan? Kok kayaknya tulisannya: ‘Sandi, pulang saja sana!’ Asem, ini gimana dah tim kampanye, kok bisa kejebolan yang seperti ini. Bikin malu aja”.

Baca juga :  Meraba Politik Luar Negeri Prabowo Subianto 

Atau begini:

“Wah, mantap juga nih ada pedagang kritis yang menolak kehadiran saya. Samperin ah, lumayan buat pencitraan. Ehehehe”.

Intinya mah gengs dari isu ini, Sandi mendapatkan satu poin positif. Sebab, dirinya dapat mengelurkan argumen yang bisa menggugah jiwa. Berikut argumennya Sandi setelah menanggapi pedagang di pasar:

“Jadi kita boleh berbeda pilihan, tapi kita harus tetap berangkulan. Kita harus terus menjaga persatuan kita, ukhuwah kita. Itu yang kita sebut sebagai demokrasi sejuk, politik santun, dan kampanye yang damai, kampanye yang berpelukan”.

Anjay banget enggak tuh gengs? Keren kan Bang Sandi. Terlepas ini setingan atau bukan, intinya dengan adanya kasus ini, Sandi jadi semakin percaya diri, tidak kayak pas Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Soalnya, pada saat itu doi kalau bicara serta menyampaikan gagasannya masih tersendat-sendat dan malu-malu. Ahahaha. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...