HomeBelajar PolitikKPK Aksi Diam, Pejabat Bungkam?

KPK Aksi Diam, Pejabat Bungkam?

“Selama ini, kami sudah teriak penuntasan kasus, mulai dari meminta kepada Kapolri, meminta kepada Presiden, tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya.” ~ Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]alam ini, para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan aksi diam di depan gedung komisi antirasuah tersebut. Menurut Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, aksi tersebut dilakukan dalam rangka peringatan 700 hari kasus Novel Baswedan.

Selain pegawai KPK, dalam kegiatan itu juga akan dihadiri sejumlah aktivis dari koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Loh memangnya seperti apa sih perkembangan kasus Novel Baswedan? Kok hari ini pegawai KPK masih saja melakukan aksi diam sih? Walah dalah…

Bukannya pada Januari lalu Kapolrisudah bentuk satuan tugas (Satgas) untuk mengungkap kasus penyiraman air keras ke wajahNovel ya? Eh, tapi kenapa ya kok sampai sekarang perkembangan kasusnya stagnan? Buktinya pegawai KPK malah menggelar aksi diam. Terus nasib Satgas gimana tuh?

Kalau diingat-ingat, pembentukan satgas itu waktunya sangat berdekatan dengan jelang debat capres dan cawapres perdana yang membahas isu korupsi, hukum, HAM dan keamanan. Nah, waktu itu pengacara Novel sempat mempertanyakan apakah pembentukan satgas itu mengambil momentum debat sehingga menguntungkan kandidat tertentu.

Nah sekarang, sehabis debat gerak-gerik satgas ini memang masih belum terlihat. Buktinya, sudah 700 hari, pelaku penyiraman air keras itu belum juga terungkap. Bukannya semakin tersibak, eh kasus ini sepertinya belakangan semakin tenggelam di balik hiruk-pikuk pemilu. Kalau sudah begini, sepertinya wajar saja kalau para pegawai KPK harus mengekspresikan diri dalam bentuk aksi diam.

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

Hmm, semoga saja KPK tidak jadi malas ya membongkar kasus korupsi di Indonesia meski status penegakan hukum salah satu pegawainya tak kunjung kelar. Dan semoga satgas dan penegak hukum lainnya bisa segera menuntaskan kasus ini, soalnyawadah pegawai KPK punya hadiah sepeda untuk pengungkap kasus ini! Ahahaha.

Coba hadiahnya ferari pasti pada 'gercep'! Click To Tweet (G42)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...