HomeBelajar PolitikHillary dan Bill Clinton Akan Hadir Di Pelantikan Donald Trump

Hillary dan Bill Clinton Akan Hadir Di Pelantikan Donald Trump

Mantan Presiden George W. Bush dan istrinya, Laura, sudah lebih dulu memberikan kepastian akan hadir di acara seremoni yang mengambil tempat di Gedung Capitol, Washington, DC.


pinterpolitik.comKamis, 5 Januari 2017.

WASHINGTON DC – Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2017 bakal dihadiri oleh rivalnya pada pemilihan presiden beberapa waktu lalu, yakni Hillary Clinton.

Menurut beberapa sumber, Hillary dan suaminya, Bill Clinton, mantan Presiden AS, akan ikut ambil bagian dalam upacara kenegaraan itu. Biasanya, pelantikan presiden AS memang dihadiri oleh mantan presiden.

Mantan Presiden George W. Bush dan istrinya, Laura, sudah lebih dulu memberikan kepastian akan hadir di acara seremoni yang mengambil tempat di Gedung Capitol, Washington, DC. Sebelumnya, Jimmy Carter, presiden AS masa jabatan 1977-1981, adalah tokoh besar pertama yang memastikan hadir di sana.

Jackie Evancho, pemenang acara America’s Got Talent, akan menyanyikan lagu kebangsaan AS dalam upacara itu.

Merujuk berita media massa, upacara pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden AS akan digelar di sisi barat Gedung Capitol AS. Dalam acara itu, Trump akan menyampaikan pidato resmi pertamanya sebagai presiden setelah membacakan sumpah.

Dikabarkan, setelah seremoni berakhir, acara akan diramaikan oleh parade inaugurasi yang melibatkan 8.000 orang dari 40 organisasi. Saat itulah akan tampil barisan marching band universitas dan SMA, pasukan berkuda, dan para veteran perang. Mereka akan berbaris di sepanjang Pennsylvania Avenue, Washington, DC. (Kps.com/E19)

Baca juga :  Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...