HomeBelajar PolitikDahnil: Politisi Diejek Harus Bangga!

Dahnil: Politisi Diejek Harus Bangga!

“Politisi semakin bangga dengan kebodohannya, politisi semakin senang dengan kezolimannya. Jadi kapan ya politisi itu sadar kalau dirinya akan jadi bahan bakar api di neraka?”


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]uru bicara pasangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyikapi label politisi kemarin sore kepada calon wakil presiden yang ia dukung, Sandiaga Uno. Menurutnya, memang bangsa Indonesia harus berani dipimpin oleh politisi kemarin sore yang masih muda untuk kemajuan ke depan! Weleh-weleh.

Dahnil menyebut julukan yang melekat pada Sandiaga adakalanya dianggap sebagai hinaan. Tetapi, hinaan tersebut harus disikapi positif. Mari kita jadikan hinaan menjadi rasa bangga karena kita ini tidak ingin dipimpin oleh politisi alay.

Nah yang gini-gini nih baru namanya merendah untuk meroket gengs! Jleb banget nggak sih perkataanya untuk para cebong-cebong unyu? Click To Tweet

Dahnil ternyata bukan hanya menyebut pemimpin alay. Bahkan doi berkelakar dengan menyebut kader PKS muda sebagai politisi kemarin sore dan Presiden PKS Sohibul Iman sebagai politisi maghrib atau senja! Wkwkwk.

Kalau sudah maghrib berarti sudah siap-siap disuruh bobo dong bang? Ini gimana bang maksudnya? Apa gara-gara PKS enggak mau kampanyein Prabowo jadi disuruh bobo aja Sohibul-nya? Wkwkwk, bae-bae deh bang, nanti malah ditinggal berkoalisi beneran loh! Ckckck.

Tapi nih gengs, sindiran cucu Proklamator Bung Hatta, Gustika Jusuf untuk Sandi yang dianggapnya sebagai “politikus kemarin sore” akhirnya dibalas lagi oleh Dahnil dengan ungkapan: “Kita memang harus dipimimpin oleh politikus kemarin sore”, sebeanrnya bukan jadi persoalan yang serius gengs.

Tetapi yang seharusnya menjadi soal itu adalah di saat Dahnil menyebut hinaan kepada pemimpin  “kemarin sore” haruslah disambut dengan kegembiraan, karena tim dari Prabowo-Sandi bukanlah politikus alay yang baperan. Soalnya kalau diejekin dan di-lelek tapi tetap bergembira sangatlah fatal tuh gengs.

Hayo kenapa jadi sangat fatal? Ya fatallah cuy! Yang kita omongin ini kan politik, bukan komedi. Masa politisi diejek dan diledeki malah harus bergembira? Adeh. Coba deh kalian bayangin kalau politisi ternyata melakukan kesalahan, habis itu dijelekin dan diejek, tapi hal itu jadi suatu kebanggaan! Mikir woi, masa bikin salah terus ngerasa bangga? Wkwkwk.

Jadi intinya mah pantas sajalah negeri ini semakin enggak jelas dan makin banyak koruptornya. Wong, mentalnya kayak Dahnil semua! Semakin dijelekin semakin diledekin semakin bergembira! Buat salah dan korupsi pun dianggap kebanggaan. Ckckck. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...