HomeBelajar PolitikBenahi Transportasi Laut ke Kepulauan Seribu

Benahi Transportasi Laut ke Kepulauan Seribu

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk tidak hanya fokus pada transportasi di darat. Transportasi di laut juga harus diperhatikan, terutama setelah musibah kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express di perairan utara Jakarta.


pinterpolitik.comRabu, 4 Januari 2017.

JAKARTA – Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, sudah menjadi kawasan wisata populer. Setiap akhir pekan banyak wisatawan, terutama penduduk Jakarta dan sekitarnya, berwisata ke pulau-pulau di sana.

Laman Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menyebutkan, di wilayah tersebut terdapat lebih dari 100 pulau. Sebagian berpenghuni dan sebagian lainnya tanpa penghuni. Kepulauan Seribu terdiri atas dua kecamatan, yakni Kepulauan Seribu Selatan dan Kepulauan Seribu Utara.

Komposisinya, 50 pulau mempunyai luas kurang dari 5 ha, 26 pulau dengan luas antara 5-10 ha, dan 24 pulau dengan luas lebih dari 10 ha. Di antaranya, Pulau Belanda, Pulau Bira Besar, Pulau Bira Kecil, Pulau Bulat, Pulau Bundar, Pulau Cina, Pulau Dua Barat, Pulau Dua Timur, Pulau Genteng Besar, dan Pulau Genteng Kecil.

Sejumlah pulau dijadikan sebagai pulau wisata, yakni Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dan masih banyak lagi.

Menurut warga yang pernah ke Kepulauan Seribu, dermaga pemberangkatan, antara lain, Marina, Ancol, dan Kali Adem di Jakarta Utara. Biasanya dari dermaga pemberangkatan, kapal menuju salah satu pulau berpenghuni dan dari sana, dengan kapan lain, wisatawan menuju pulau tujuan.

Kapal Zahro Express yang terbakar.

Musibah terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express di perairan utara Jakarta, Minggu (1/1/2016) mendorong beberapa kalangan menyampaikan saran agar sarana transportasi laut antara daratan Jakarta dan Kepulauan Seribu benar-benar dibenahi. Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk tidak hanya fokus pada transportasi di darat. Transportasi di laut juga harus diperhatikan, terutama setelah musibah kebakaran KM Zahro Express. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akikat kebakaran kapal itu, 23 orang meninggal dunia dan belasan penumpang dinyatakan hilang.

Menurut Djoko, Senin (2/1), tidak terjaminnya sarana transportasi di laut akan berimbas pada menurunnya kunjungan wisatawan. Untuk itu, pengawasan terhadap kapal yang hendak berlayar harus diperketat. Regulasi sudah lengkap, tinggal pengawasan di lapangan. Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi yang mengawasi, kata Djoko.

Pengawasan Kurang

Terkait dengan terbakarnya KM Zahro Express, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai pengawasan Syahbandar Kali Adem terhadap kapal-kapal untuk transportasi umum ke Kepulauan Seribu masih kurang.

Ketua DTKJ Ellen Tangkudung, Senin, mengatakan, Syahbandar kurang mengawasi secara ketat soal manifes penumpang dan kelaikan kapal. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, syahbandar memiliki wewenang untuk memberikan Surat Izin Berlayar berdasarkan pemeriksaan secara keseluruhan kedua komponen di atas.

Ia mengatakan, bercermin pada kasus terbakarnya KM Zahro Express perlu diperhatikan secara khusus hal-hal yang berkaitan dengan operasional kapal-kapal pada masa liburan. Pasalnya, setiap masa liburan terjadi lonjakan penumpang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (3/1), mengatakan, pihaknya akan menetapkan standar operasional dan prosedur (SOP) yang baru untuk mengatur angkutan penyeberangan dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu. Menhub telah memerintahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk merumuskan SOP baru.

“Kami akan melakukan klarifikasi tentang syarat-syarat kapal itu beroperasi, apa syarat-syaratnya dan apa saja ketentuan yang harus dipenuhi. Karena harus ada suatu perubahan. Kami akan evaluasi syarat-syaratnya,” ujar Budi Karya ketika meninjau Kali Adem, Muara Angke. (E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Tarung 3 Parpol Raksasa di Pilkada

Pilkada Serentak 2024 menjadi medan pertarungan sengit bagi tiga partai politik besar di Indonesia: PDIP, Golkar, dan Gerindra.

RK Effect Bikin Jabar ‘Skakmat’?�

Hingga kini belum ada yang tahu secara pasti apakah Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Kira-kira...

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Siasat Demokrat Pepet Gerindra di Pilkada?

Partai Demokrat tampak memainkan manuver unik di Pilkada 2024, khususnya di wilayah-wilayah kunci dengan intrik tarik-menarik kepentingan parpol di kubu pemenang Pilpres, Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lantas, mengapa Partai Demokrat melakukan itu dan bagaimana manuver mereka dapat mewarnai dinamika politik daerah yang berpotensi merambah hingga nasional serta Pilpres 2029 nantinya?

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Alasan Banyaknya Populasi Asia

Dengarkan artikel berikut Negara-negara Asia memiliki populasi manusia yang begitu banyak. Beberapa orang bahkan mengatakan proyeksi populasi negara Asia yang begitu besar di masa depan...

Rasuah, Mustahil PDIP Jadi “Medioker”?

Setelah Wali Kota Semarang yang juga politisi PDIP, Hevearita Gunaryanti Rahayu ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), plus, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang masih menjalani proses hukum sebagai saksi di KPK dan Polda Metro Jaya, PDIP agaknya akan mengulangi apa yang terjadi ke Partai Demokrat setelah tak lagi berkuasa. Benarkah demikian?

Trump dan Bayangan Kelam Kaisar Palpatine�

Percobaan penembakan yang melibatkan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (13/7/2024), masih menyisakan beberapa pertanyaan besar. Salah satunya analisis dampaknya ke pemerintahan Trump jika nantinya ia terpilih jadi presiden. Analogi Kaisar Palpatine dari seri film Star Wars masuk jadi salah satu hipotesisnya.�

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...