HomeCelotehBa’asyir, Siasat Yusril Inginkan Menkumham?

Ba’asyir, Siasat Yusril Inginkan Menkumham?

“Tahun 1970, Sungkar dan Ba’asyir direkrut M. Natsir, mantan Ketua Masyumi, menjadi pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cabang Solo”. – M. Kholid Syeirazi, Siapakah itu Abu Bakar Ba’asyir


PinterPolitik.com

Ditolaknya gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi (MK) memang menjadi kemenangan untuk Yusril Ihza Mahendra. Pria yang bergelar Datuk Maharajo Palinduang ini mungkin menjadi salah satu yang berbahagia karena kerjanya sebagai kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf Amin pada akhirnya membuahkan hasil.

Ibaratnya, Yusril adalah Legolas dalam film The Lord of The Rings, yang memanah dengan sangat jitu, dan ada di barisan depan untuk menghalau musuh. Untungnya Datuk Yusril nggak gondrong kayak Legolas. Banyak yang bisa naksir, Tuk. Hehehe.

Nah, pasca putusan MK itu, mulai banyak yang menanyakan, kira-kira Yusril akan dapat “imbalan” apa nih atas jasanya itu. Sidang sampai jam 5 pagi itu nggak mudah loh ya. Yusril sudah mempertaruhkan kesehatan dan potensi terkena masuk angin demi mengikuti sidang MK itu. Upps. Hehehe.

Jadi wajarlah jika banyak yang kemudian mempertanyakan seperti apa balas jasa yang akan diberikan oleh Jokowi.

Yusril sendiri menyebut dirinya akan siap membantu jika diminta, tetapi di bidang yang sesuai dengan keahliannya, yaitu hukum dan HAM.

Hmm, fix, Pak Yusril ngincer kursi Menteri Hukum dan HAM alias Menkumham ini mah pastinya.

Jabatan ini nggak main-main loh. Soalnya, kewenangannya banyak. Mulai dari yang berhubungan dengan Undang-Undang dan peraturan pemerintah, hingga yang soal hukum dan narapidana.

Publik pasti ingat, Yusril pernah jadi tokoh utama yang mengupayakan pembebasan terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir. Kalau Yusril dapat jabatan Menkumham, Ba’asyir bisa jadi beneran dibebaskan.

Baca juga :  Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Apalagi, beberapa sumber emang menyebut Ba’asyir pernah direkrut sama M. Natsir, sang pendiri Partai Masyumi. Yusril kan emang dekat sama Natsir. Jadi ada dong relasinya ke sana.

Lalu, Yusril juga pernah jadi pengacara untuk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Apakah nasib HTI akan berbalik kalau Yusril duduk di kursi Menkumham? Nggak ada yang tahu pasti juga ya. Soalnya udah ada putusan pengadilan. Bahkan kasasi di Mahkamah Agung (MA) juga ditolak.

Doi juga pernah loh jadi pengacaranya Firza Husein dalam kasus Habib Rizieq Shihab. Walaupun belakangan Yusril sama ormasnya Rizieq, Front Pembela Islam (FPI) juga saling serang satu sama lain.

Hmm, tapi kalau instingnya Sherlock Holmes, jangan-jangan Yusril ini emang kubu sebelah yang sengaja ingin masuk ke kekuasaan ya? Kan bisa jadi tuh, Yusril emang sengaja bergabung dengan Jokowi demi tetap memperjuangkan kepentingan kelompok konservatif.

Tapi nggak tahu juga ya. Yang jelas, jika Yusril jadi Menkumham, semoga Papa Setnov ditahan di penjara yang ketat. Kalau bisa di tengah hutan di pulau terpencil yang banyak buayanya. Biar Papa Setnov nggak jajan Nasi Padang melulu. Hehehe. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?