HomeCelotehTitik Celah Kalahkan Yusril

Titik Celah Kalahkan Yusril

“Tapi rupanya dalam persidangan ini, majelis hakim mengambil kebijakan sendiri yang menurut hemat kami berbeda dengan Undang-Undang dan berbeda dengan PMK”. – Yusril Izha Mahendra


PinterPolitik.com

Pertarungan antara Captain America yang diperankan oleh Chris Evans dan Iron Man yang diperankan oleh Robert Downey Jr. dalam Captain America: Civil War adalah salah satu rivalitas yang berangkat dari perbedaan sudut pandang dari dua orang yang sama-sama berdiri atas dasar keadilan dan kebenaran.

Dua-duanya sama-sama hebat dan sama-sama kuat. Pada akhirnya Captain America harus tersingkir dari posisinya di Avengers karena Iron Man setuju dengan apa yang diinginkan pemerintah terkait kontrol atas super hero.

Nah, nuansa ala Civil War itu kini terjadi di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Adalah Yusril Izha Mahendra dan Bambang Widjojanto (BW) yang menjadi tokoh sentral “pertarungan” tersebut.

Nama pertama adalah kuasa hukum kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin yang merupakan pemerintahan yang berkuasa saat ini, sementara BW adalah kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kalau dilihat dari latar belakang keduanya, baik Yusril maupun BW sama-sama menjadi orang yang sangat hebat di dunia hukum. Yusril pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan HAM serta Mensesneg. Ia juga merupakan penulis pidato Presiden Soeharto.

Kiprahnya dalam persidangan, terutama di MK, juga mentereng. Ia pernah menang gugatan atas legalitas Jaksa Agung Hendarman Supandji serta gugatan atas jabatan wakil menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sementara BW juga tidak perlu diragukan kiprahnya. Doi adalah salah satu pendiri  Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Indonesian Corruption Watch (ICW). Pernah pula menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus YLBHI. Sementara jabatannya yang paling mentereng tentu saja adalah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga :  MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Kiprah BW di MK juga tidak kalah menarik, misalnya ketika doi berhasil menang gugatan atas sengketa Pilkada Kotawaringin Barat. Tapi, gara-gara Pilkada ini pula doi sempat “ditetapkan” sebagai tersangka. Pakai tanda kutip karena nuansanya politis ya kala itu, apalagi berhubungan dengan jenderal yang sekarang jadi kepala lembaga ala-ala spionase itu loh. Uppss. Hehehe.

Nah, pertarungan Yusril dan BW ini emang seru karena melibatkan dua pengacara yang punya track record dan sama-sama berdiri di atas keadilan.

Yusril jelas jadi Iron Man karena berdiri bersama pemerintah, sementara BW adalah Captain America. Lalu, apakah itu berarti Yusril akan menang kayak di filmnya?

Well, kalau dilihat dari gugatannya sih banyak yang bilang begitu. Tapi, kalau kita lihat film Civil War itu, sebenarnya Captain America yang menang loh dalam pertarungannya. Doi punya kesempatan menghabisi Iron Man, tapi itu tidak dilakukannya.

Artinya, ada celah nih buat BW dan kawan-kawan. Lha itu hakim MK aja “menolak” keberatan Yusril soal perubahan gugatan kok.

Lagian, para hakim pasti akan bijaksana memutuskan perkara ini. Jadi, daripada gontok-gontokan, mending mari kita tunggu dan percaya saja pada para hakim MK. (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.