HomeTerkini“BLUE SAPHIRE” yang Ini Harus Dihindari

“BLUE SAPHIRE” yang Ini Harus Dihindari

Budi Waseso mengatakan, cairan yang berbahan dasar dari zat kimia 4-CMC itu tak jauh berbeda dari narkotika jenis sabu dan sangat berbahaya bagi para penggunanya. Efeknya pun sama seperti sabu.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Seperti apa narkotika jenis baru yang disebut dengan nama “blue saphire”, temuan Badan Narkotika Nasional (BNN), belum lama ini? Narkotika jenis baru itu masuk dalam golongan 4-Chloromethcathinone atau 4-CMC.

Menurut BNN, khusus di Indonesia, 4-CMC beredar dalam bentuk cair berwarna biru dengan kemasan jual dan disebut “blue saphire” atau “snow white”. Cairan ini bisa diubah dalam bentuk serbuk, dicampur minuman dan liquid rokok elektrik atau”vape”.

Tetapi, BNN berharap pengusaha dan pengguna “vape” tidak perlu khawatir selama yang dilakukannya masih legal. Namun, pengusaha “vape”  legal hendaknya segera mengantisipasi  agar jangan sampai terkena permainan sindikat narkotika. Demikian pesan Kepala Humas BNN, Slamet Pribadi, Minggu (5/2/2017) malam.

Pesan serupa disampaikan Slamet kepada pengguna “vape”. Harapan BNN agar pengguna proaktif jika ada yang menyalahgunakan “vape” yang dicampur dengan narkotika.

Pihak BNN sudah sering menemukan narkotika jenis baru. Data (2015) menunjukkan, Balai Laboratorium Uji Narkoba BNN telah menemukan 36 new psychoactive substances (NPS) atau narkoba jenis baru yang beredar di Indonesia. Jumlah itu belum termasuk temuan belakangan ini, seperti yang disebut-sebut  “blue saphire”.

Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan mengawasi lebih ketat toko penjual cairan rokok elektrik sehubungan ditemukannya “blue saphire”. Mengenai pengawasan, BNN bekerja sama dengan BPOM, Kementerian Perindustrian, Kemenkes, serta Bea dan Cukai, demikian dikemukakan Kepala BNN di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (3/2).

Budi Waseso mengatakan, cairan yang berbahan dasar dari zat kimia 4-CMC itu tak jauh berbeda dari narkotika jenis sabu dan sangat berbahaya bagi para penggunanya. Efeknya pun sama seperti sabu.

Cerita tentang penemuan narkotika jenis baru ini bermula dari operasi BNN pada 13 Januari 2017 di Tangerang. Saat itu BNN menggagalkan peredaran 4-CMC, yang diperoleh  para pelaku dari Tiongkok.

“Kita berhasil dapat 50 liter cairan 4-CMC,” ujar Kepala BNN saat jumpa pers di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Kamis, (2/2).

Dua tersangka, seorang distributor dan seorang lagi pemesan barang, ditangkap. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 UU No 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Mengenai efek narkotika jenis baru ini bagi kesehatan, Menkes Nila F Moeloek, Minggu (5/2) di Kota Bandung, mengatakan, jika terus diisap lebih berbahaya karena langsung ke paru-paru. Cairan “blue saphire” merupakan senyawa turunan katinon yang bisa diubah dalam bentuk serbuk yang dapat dicampur minuman dan liquid rokok elektrik atau “vape,” – “Hati-hatilah,” ucap Nila.

Kementerian Kesehatan telah memasukkan 4-klorometkatinon atau 4-CMC masuk daftar nomor urut 104 narkotika golongan I dalam Permenkes No 2/2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotik.

Mengingat sudah jelas tercantum dalam peraturan, menurut Menkes, tugas aparat penegak hukum untuk menindak tegas pengedar dan bergerak mencegah peredarannya di masyarakat. (Dtk/Lpt6/E19)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Besar Presidential Club Prabowo?

Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto disebut menggagas wadah komunikasi presiden terdahulu dengan tajuk “Presidential Club”. Kendati menuai kontra karena dianggap elitis dan hanya gimik semata, wadah itu disebut sebagai aktualisasi simbol persatuan dan keberlanjutan. Saat ditelaah, kiranya memang terdapat skenario tertentu yang eksis di balik kemunculan wacana tersebut.

Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia diperbolehkan. Apa rugi dan untungnya?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...