HomeBelajar PolitikPresiden Kembali Tegaskan Tidak Ada Reshuffle Kabinet

Presiden Kembali Tegaskan Tidak Ada Reshuffle Kabinet

Seskab pinta wartawan agar tidak lagi mengejar pernyataan terkait reshuffle. Presiden Jokowi sudah kembali menyampaikan tidak ada reshuffle kabinet, kecuali yang memang perlu di-reshuffle karena beberapa hal.


pinterpolitik.comKamis, 5 Januari 2017.

JAKARTA – Isu perombakan kabinet (reshuffle) masih terus bergulir meskipun sudah dibantah oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, di depan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (4/1/2017), Presiden Jokowi kembali menegaskan, tidak akan ada reshuffle kabinet.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan pernyataan Presiden tersebut kepada wartawan seusai Sidang Kabinet Paripurna di Bogor, Rabu siang.

Berkaitan dengan itu, Seskab meminta wartawan tidak usah lagi mengejar-ngejar pernyataan mengenai reshuffle, karena Presiden Jokowi sudah kembali menyampaikan tidak ada reshuffle kabinet, kecuali yang memang perlu di- reshuffle karena beberapa hal.

“Tetapi tidak akan ada reshuffle dalam waktu dekat. Jadi supaya tidak disalahtafsirkan, tidak ada reshuffle dalam waktu dekat,” kata Pramono. (Seskab/E19)

Baca juga :  Paloh Merapat Jokowi, Anies Diajak?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...