BerandaBelajar PolitikPresiden Dijadwal Hadiri Puncak HPN 2017 di Ambon

Presiden Dijadwal Hadiri Puncak HPN 2017 di Ambon

Sekretaris Panitia HPN 2017, Suprapto, menegaskan, Panitia Pusat dan Daerah bersinergi untuk bersama-sama menyukseskan event tahunan ini. Penanggung Jawab HPN 2017, yang juga Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Kamis (5/1) ini menghadiri rapat persiapan bersama Gubernur Maluku di Ambon.


pinterpolitik.comKamis, 5 Januari 2017.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Ambon, Provinsi Maluku, Kamis, 9 Februari 2017. Presiden Jokowi akan menyapa warga Maluku dan turut merayakan HPN 2017 bersama insan pers se-Tanah Air.

Panitia HPN 2017 dalam siaran pers, Kamis (5/1/2017), menyebutkan, rangkaian acara HPN mulai dipersiapkan dengan matang oleh Panitia Pusat dan Daerah. Panitia Pusat menggelar rapat bersama Panitia Daerah untuk mematangkan agenda. Disepakati, rangkaian acara dimulai 1 Februari 2017.

Panitia Pusat yang dipimpin oleh Sekretaris Panitia HPN Pusat, Suprapto, menghadiri rapat gabungan dengan Panitia Pelaksana Daerah (Panpelda) di Sekretariat HPN 2017 di Kantor Gubernur Maluku. Kepala Biro Umum dan Humas Pemprov Maluku, Hadi Sulaiman, turut menghadiri rapat untuk “mengawinkan” agenda yang disiapkan Panitia Pusat dan Panpelda.

“Kita matangkan lagi agenda-agenda yang telah dipersiapkan. Nantinya akan kita paparkan kepada Gubernur Maluku,” kata Hadi, Rabu (4/1).

Penanggung Jawab HPN 2017, yang juga Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Kamis (5/1) ini menghadiri rapat persiapan bersama Gubernur Maluku di Ambon. Sekretaris Panitia HPN 2017, Suprapto, menegaskan, Panitia Pusat dan Daerah bersinergi untuk bersama-sama menyukseskan event yang sudah biasa diselenggarakan setiap tahunnya ini.

 

AGENDA HPN 2017

Pada Rabu (1/2), kegiatan dimulai dengan bakti sosial donor darah di Kantor Pemprov Maluku. Sabtu (4/2) digelar “Jalan Sehat” bertempat di Pattimura Park bersama artis Ibukota dan Aksi Bersih Teluk Pesisir Nusaniwe sampai Tanjung Martafons. Pameran HPN 2017 dan Maluku Expo 2017 digelar keesokan harinya, yang melibatkan seluruh kementerian dan lembaga, kabupaten/kota se-Provinsi Maluku dan Unit Kecil dan Menengah di Lapangan Merdeka, Ambon.

Baca juga :  Pemilih Bimbang Perlu Belajar Machiavellianisme?

Senin (6/2), peserta HPN 2017 dari seluruh penjuru Indonesia akan mulai hadir di Ambon. Pada malam harinya, peserta dijamu makan malam oleh Wali Kota Ambon Angky Papilaya.

Selasa (7/2), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggelar Seminar Motivasi dan Penandatanganan Pakta Integritas dan Reformasi Birokrasi. Sasaran kegiatan ini adalah Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) se-Provinsi Maluku. Menpan/RB Asman Abnur bersama Gubernur Maluku Said Assagaff akan memberikan arahan. Pada hari yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyajikan materi tentang World Press Freedom Day kepada peserta HPN 2017. Menlu Retno Marsudi dan Menkumham Yasonna Laoly juga akan ikut ambil bagian dalam kegiatan di sesi ini.

Selanjutnya Konferensi Kerja Nasional Pengurus PWI digelar pada 7 Februari 2017. Pada malam harinya, Gubenur Maluku menyiapkan acara ramah tamah dan jamuan makan malam sekaligus penyematan Kartu Sejahtera dari PWI. Sementara itu, di Lapangan Merdeka Ambon, penyanyi asal Maluku, Glenn Fredly, akan menghibur masyarakat Ambon dan sekitarnya.

Pada Rabu (8/2), acara hiburan rakyat kembali digelar di Lapangan Merdeka Ambon, dengan menampilkan penyanyi dangdut Dewi Persik.

Acara konvensi, diskusi Anugerah Jurnalistik Adinegoro, dan Gala Dinner Pelopor Jurnalistik berupa penghargaan Kepeloporan di Bidang Media digelar pada H-1 acara puncak HPN 2017. Acara puncak HPN 2017, Kamis (9/2), akan dihadiri Presiden Jokowi. (G18/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Siapa Capres Dukungan CIA di 2024?

Isu tentang kepentingan Amerika Serikat di sekitaran Pilpres 2024 memang menjadi salah satu perdebatan yang menarik di Indonesia. Secara spesifik, poin perbincangannya membawa-bawa nama...

Gemoy Effect Prabowo Seperti Bongbong Marcos di Filipina?

Kata “gemoy” menjadi istilah yang tengah naik daun dalam beberapa waktu terakhir, utamanya dikaitkan dengan kampanye Prabowo Subianto. Demam gemoy membuat citra Prabowo menjadi...

AS Sudah Tidak Mampu “Jaga” Dunia?

Di era yang awalnya disebut sebagai era perdamaian, kita kini sekarang berhadapan dengan tensi-tensi geopolitik yang semakin berbahaya. Apakah ini merupakan pertanda buruk akan datangnya sebuah mala-bahaya geopolitik global? 

Anies ‘Perubahan’, Prabowo ‘Keberlanjutan’, Ganjar?

Masing-masing capres telah usung temanya masing-masing. Anies bawa Perubahan. Prabowo bawa Keberlanjutan. Bagaimana dengan Ganjar?

Kritik Megawati, Bumerang Hantam PDIP?

Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri seolah mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti era Orde Baru (Orba). Namun, kritik ini tampaknya justru menjadi...

Hamas Rugikan Israel, Tapi Untungkan AS?

Israel diperkirakan akan mengalami kerugian secara ekonomi jika terus melanjutkan serangan mereka ke Jalur Gaza. Hal itu berdasarkan data utang luar negeri Israel melonjak...

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Jokowi Ketua Umum Gerindra Selanjutnya?

Belakangan ini beredar isu bahwa Presiden Jokowi ditawari kursi Ketua Umum Partai Gerindra sebagai “bayaran” untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Apakah itu...

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...