HomeNalar PolitikBanteng Terluka Karena Emil?

Banteng Terluka Karena Emil?

Emil disuruh mundur dari PDIP karena telah join dengan Khofifah untuk bertarung di Pilgub Jatim 2018. Mungkinkah PDIP terluka dengan ulah Emil ini?  


PinterPolitik.com

[dropcap]N[/dropcap]ama Emil Elistianto Dardak seketika menjadi buah bibir, setelah memutuskan untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa bertarung di Pilgub Jatim nanti. Bahkan ada yang bilang bahwa ini adalah bentuk ‘penyelewengan’ Emil terhadap PDIP.

Emil Dardak memang salah satu kader Partai Banteng di Jatim karena memiliki kartu tanda anggota. Bahkan, ia juga pernah ikut sekolah kader sebelum menjadi Bupati Trenggalek. Kubu Partai Banteng sendiri memang telah mengeluarkan ultimatum agar Emil segera mundur, setelah ia memutuskan untuk maju mendampingin Khofifah yang nota bene diusung oleh Demokrat.

Sikap Emil ini dinilai oleh politikus Partai Banteng Eva Kusuma Sundari, bertentangan dengan kebijakan partai dalam Pilkada Jatim. Ia mengatakan bahwa Emil tidak konsisten dengan sikapnya dahulu yang telah menyatakan diri ingin tetap fokus menjabat sebagai Bupati Trenggalek. Jangan-jangan ini mau menunjukkan Partai Banteng sakit hati dengan ulah Emil?

Di satu sisi, Emil bisa disalahkan terkait keputusannya itu. Padahal sebelumnya, Partai Banteng sendiri telah mengusung Azwar Anas untuk berduet dengan Gus Ipul. Sebagai seorang kader, seharusnya Emil mendukung kebijakan tersebut, bukan?

Akan tetapi di sisi lain, kalau kita merujuk pada hak pribadi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu, Emil nggak bisa dipersalahkan begitu saja.

Langkahnya untuk merapat ke kubu Khofifah adalah sah-sah aja. Itu haknya, tak ada yang bisa melarang atau menyalahkannya, termasuk Partai Banteng. Asalkan ia harus gentle menerima konsekuensi untuk dikeluarkan dari Partai Banteng.

Baca juga :  Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Melihat keadaan ini, tak bisa dipungkiri pertarungan Pilgub Jatim bakal menarik untuk disimak. Mengapa demikian? Sebab pasti akan merebak aroma persaingan nan ketat di sana lantaran dibumbui oleh dendam. Ini bakal menjadi pertarungan antara “Sosok yang diusung Partai sendiri (Gus Ipul-Anas) versus Sosok yang diusung Partai lain (Khofifah-Emil)”. Siapakah yang bakal menang? Tunggu aja tanggal mainnya. (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Besar Presidential Club Prabowo?

Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto disebut menggagas wadah komunikasi presiden terdahulu dengan tajuk “Presidential Club”. Kendati menuai kontra karena dianggap elitis dan hanya gimik semata, wadah itu disebut sebagai aktualisasi simbol persatuan dan keberlanjutan. Saat ditelaah, kiranya memang terdapat skenario tertentu yang eksis di balik kemunculan wacana tersebut.

Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia diperbolehkan. Apa rugi dan untungnya?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...