HomeNalar PolitikJangan Ngawur Dong Pak Fahri !

Jangan Ngawur Dong Pak Fahri !

Hari ini Pak Fahri Hamzah mengeluarkan kicauan bahwa posisi Pansus angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lebih besar dari Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Yah, pak Fahri jangan ngawur dong!


PinterPolitik.com

Saya ngak habis pikir dengan bapak yang satu ini, katanya wakil ketua DPR bidang kesejahteraan rakyat, kok malah ngurusin politik. Bukannya ngurusin kepentingan masyarakat, malah jadi tukang kritik pemerintah. Pantas aja, sering kena bully di medsos mungkin karena ia buli (buta-tuli) dengan kemiskinan masyarakat.

Si bapak ini kayaknya suka bikin pernyataan yang offside untuk menjelek-jelekkan kinerja pemerintah. Tukang kritik tapi tak mau dikritik, pantas aja ditendang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tapi kok masih betah-betah aja duduk di kursi empuk DPR?

Kalau sampeyan wakil rakyat yang baik, jangan cuma omdo (omong doang) tapi harus omdando (omong dan do = lakukan), bila perlu kasih teladan yang benar. Jangan cuma dikenal dengan komentar nyentrik terhadap pemerintah tapi juga harus strict dengan korupsi di Indonesia. Tapi kayaknya bapak tidak mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Kemarin aja dalam sidang paripurna DPR, ia kelihatannya berusaha menghalang-halangi kerja KPK dengan mengijinkan agar masa kerja pansus angket DPR diperpanjang. Keputusan yang dibuatnya juga kontroversial karena memang mengabaikan saran dari pihak-pihak yang menolak perpanjangan kerja pansus angket DPR.

Sekarang malah bikin pernyataan kontroversial yang bikin telinga terbakar. Masa pansus angket DPR dianggap lebih tinggi dari KPK dan Polri? Lu yang benar aja pak Fahri, jangan bikin saya ngakak. Jelas-jelas kehadiran pansus hanya bikin kerja KPK untuk mengusut korupsi besar semisal BLBI dan e-KTP terhambat, kok anda malah mendukung kerja pansus untuk tetap berlanjut. Kalau ente keukeh dengan kicauan bahwa pansus angket dibentuk berdasarkan landasan pasal 20A ayat 2 UUD 1945, saya pikir ente sudah salah tafsir. Kalau memang pembentukkan pansus angket harus lewat persetujuan DPR dan presiden, mengapa kemaren ente ngak ngundang pakde Joko? Kok ente malah bikin keputusan sendiri berlagak kayak ketua DPR dan Presiden, ketuk palu sebelum semua selesai bicara. Satu kata untuk anda, TERLALU. Mungkin saja anda punya kepentingan tertentu di sana, aku ra urus takut salah nuduh. Kayaknya bapak kurang konsentrasi sehingga logika berpikir mandek, mau aqua atau mizone Pak? (K-32)

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...