BerandaCelotehWiranto vs Pigai Lempar-lemparan “Ular”

Wiranto vs Pigai Lempar-lemparan “Ular”

“Jangan menghindari ketidakmampuan pemimpin melindungi dan menghadirkan rasa aman bagi warga negara”. – Natalius Pigai, mantan Komisioner Komnas HAM


PinterPolitik.com

Persoalan konflik Papua yang beberapa waktu lalu berawal dari aksi rasisme di Surabaya memang telah mereda. Namun, bara-baranya seolah tak mau juga padam. Ibaratnya api dalam sekam, nggak kelihatan tapi panasnya tetap ada euy.

Yang terbaru, kritikan datang dari mantan Komisioner Komnas HAM sekaligus putra asli Papua, Natalius Pigai. Pria yang sering wara-wiri di stasiun-stasiun televisi ini mengkritik Menko Polhukam Wiranto yang disebutnya sedang mempertontonkan ketidakmampuannya melindungi dan menghadirkan rasa aman bagi warga negara.

Pasalnya, Wiranto sebelumnya mengomentari kabar pelemparan ular ke asrama mahasiswa di Papua dengan menyebutnya sebagai isu yang dibuat-buat agar kembali melahirkan keributan. Wiranto bahkan menyebutkan bahwa isu tersebut “tak perlu didengarkan”.

Apa yang diungkapkan oleh Wiranto emang sesuai dengan keterangan pihak kepolisian. Bahkan, lebih parahnya lagi, polisi menyebut kabar itu sebagai hoaks.

Beh, seriusan nih pak? Soalnya di beberapa media, ada loh keterangan dari mahasiswa yang menyebutkan bahwa asrama mereka dilemparkan ular oleh beberapa orang tak dikenal. Bahkan foto-foto dan videonya telah beredar di media sosial.

Makanya nggak heran kalau Bang Natalius sampai melempar balik “ular” komentar ke Wiranto.

Soalnya nih, taktik melemparkan ular ke lawan itu jadi salah satu strategi perang yang cukup kuno loh. Ular Javelin Sand Boa misalnya, sudah digunakan oleh orang-orang di era Yunani Kuno untuk melawan musuh-musuhnya.

Strategi ini umumnya digunakan saat pertempuran di laut, para prajurit Yunani akan melemparkan ular jenis boa yang tidak berbisa tersebut ke dalam kapal musuh. Tujuannya adalah untuk menciptakan kepanikan dan kebingungan musuh, sehingga secara psikologis lebih mudah dikalahkan.

Jadi, ya bisa juga ular-ular itu – kalau benar-benar ada – dilepas untuk kembali menimbulkan kepanikan dan keributan.

Tapi, kalau hal ini hanya provokasi dari pihak-pihak tertentu saja, Wiranto juga tetap nggak bisa asal bilang bahwa persoalan ini nggak usah didengarkan. Kalau ngomong gitu, sama aja Wiranto justru memanas-manasin lagi loh.

Lagian, Pak Wiranto juga loh yang karena komentar-komentar kerasnya bikin masyarakat Papua jadi tambah marah waktu itu.

Kalau kayak gini kan kita jadi bingung, mau melucu di bagian mana. Hehehe. Ngutip kata-katanya komedian Mamat Alkatiri yang berasal dari Papua aja deh:

“Pak Jokowi punya niat baik untuk Papua, dan orang Papua sudah membalas hal itu dengan memilih beliau. Sembilan puluh persen memilih beliau. Tapi kan yang di sekelilingnya ini adalah orang-orang lama yang menggunakan cara-cara lama, pendekatan-pendekatan militer dengan kami orang Papua”.

Hmm, Pak Wiranto harus hati-hati deh kalau gitu. Udah mau akhir jabatan kan Pak? Upppss. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Jokowi Presiden Terbaik Sepanjang Sejarah?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

More Stories

Anies Akan Menang dengan Habib Rizieq dan Politik Identitas, Ini Alasannya

Kehadiran Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai saksi dalam pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan mengisyaratkan posisi politik yang bisa...

Di Balik Klaim 1 juta Massa Anies di Makassar

Ribuan massa – bahkan ada yang mengklaim hingga jutaan – memadati acara kunjungan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Makassar. Tidak sedikit yang mengaitkan...

Menuju Yusril vs Mahfud: Duel Profesor di 2024 Bukti Dahsyat Legal Logic?

Pilpres 2024 berpotensi menjadi ajang duel dua profesor hukum: Yusril Ihza Mahendra dan Mohammad Mahfud MD. Yusril disebut-sebut akan jadi cawapres Prabowo Subianto, sedangkan...