BerandaCelotehTeror Bom, Fadli Dihujat

Teror Bom, Fadli Dihujat

“Terorisme biasanya berkembang di negara yang lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, banyak kemiskinan dan ketimpangan dan ketidakadilan yang nyata,” ~ Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ungguh unik wakil rakyat kita yang satu ini. Di tengah rasa berduka masyarakat Indonesia, Fadli Zon masih sempat-sempatnya mencari kambing hitam atas peristiwa teror bom di Surabaya. Bak orang bijak, ia memberikan wejangan dalam tujuh kultwitnya di twitter. Alih-alih simpati, warganet malah KZL tuh sama cuitan Fadli. Apalagi saat ia menyinggung maraknya terorisme akibat lemahnya pemimpin negara.

Sebagai oposisi sih boleh-boleh aja mengkritisi tindak tanduk pemerintah dan pemimpin bangsa ini. Tapi gak lantas segala hal di segala kondisi kritikan itu bisa dilakukan. Itu namanya memancing di air keruh. Bang Fadli emangnya berbicara kayak gitu sebagai wakil rakyat, apa kader Partai Gerindra sih?

Kok kayaknya sama sekali mengenyampingkan rasa empati terhadap peristiwa teror bom yang terjadi. Dan malah sibuk nyinyirin Presiden bangsa sendiri. Hadeuh kok orang kayak gini bisa wakilin rakyat ya di Senayan? Aya Aya wae ah. Pantesan aja banyak warganet yang sebel sama ulah Bang Fadli. Wedew.

Mungkin maksud Bang Fadli ini mau menyuarakan kebenaran bak pahlawan gitu deh. Dia kan dalam cuitannya bilang kalau teroris itu biasanya berkembang di negara yang lemah pemimpinnya. Mmm, maca cih kek gitu? Eike rasa banyak juga loh terorisme di negara maju. Apa mereka punya pemimpin lemah?

Para politisi emang paling jago urusan penggiringan opini publik. Ya biar gak terlalu kentara kalau Bang Fadli menyudutkan pemimpin bangsa ini, jadi awal pembukaan cuitannya berupa kalimat bela sungkawa. Eh tapinya ujung-ujungnya mau menggiring pandangan publik seolah semua salah Jokowi. Jiah, cape deh.

Menurut eike, tumbuh suburnya terorisme di Indonesia lebih karena maraknya paham radikalisme melalui ajaran agama mengatasnamakan Islam. Dan celah yang bisa dimanfaatkan ya pada ajaran jihad fi sabilillah melawan pemerintah yang zalim. Seperti ‘aksi amaliah’ membunuh polisi karena darahnya dianggap halal.

Kalau emang Fadli Zon itu orang yang beragama, harusnya dia gak melulu menebar kebencian. Apalagi sampai mengajak rakyat untuk ikut membenci orang yang ia benci. Mungkin di mata Bang Fadli, apa-apa salah Jokowi. Lain cerita kalau nanti junjungannya Prabowo Subianto yang jadi Presiden. Sepertinya Bang Fadli harus mendengar petuah dari filsuf Jonathan Swift (1667-1745): “We have enough religion to make us hate, but not enough to make us love one another.”(K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Sun Tzu dalam Serangan Prabowo

Penampilan Prabowo Subianto dalam debat keempat Pilpres beberapa hari lalu dianggap cukup dominan. Ketika berbicara mengenai isu militer dan hubungan internasional misalnya, ia tampak...

Jokowi si Politisi Jenius?

Profesor Kishore Mahbubani menyebut Presiden Jokowi sebagai pemimpin jenius dalam tulisan terbarunya. Berbagai kebijakan mantan Wali Kota Solo tersebut mendapat pujian. Mahbubani bahkan menilai pemerintahan Jokowi layak ditiru oleh berbagai negara. Apakah Presiden Jokowi adalah politisi jenius?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

NU dan Muhammadiyah: Berbeda Dalam Satu

Walaupun banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama...

Menjemput Maut Secara Viral

Aksi menggemparkan kembali terjadi di media sosial Facebook. Seorang pria merekam proses menggantung dirinya secara langsung. Bagaimana negara harus melihat kejadian ini? PinterPolitik.com Panghinggar Irawan (35)...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...