“Terorisme biasanya berkembang di negara yang lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, banyak kemiskinan dan ketimpangan dan ketidakadilan yang nyata,” ~ Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ungguh unik wakil rakyat kita yang satu ini. Di tengah rasa berduka masyarakat Indonesia, Fadli Zon masih sempat-sempatnya mencari kambing hitam atas peristiwa teror bom di Surabaya. Bak orang bijak, ia memberikan wejangan dalam tujuh kultwitnya di twitter. Alih-alih simpati, warganet malah KZL tuh sama cuitan Fadli. Apalagi saat ia menyinggung maraknya terorisme akibat lemahnya pemimpin negara.
Sebagai oposisi sih boleh-boleh aja mengkritisi tindak tanduk pemerintah dan pemimpin bangsa ini. Tapi gak lantas segala hal di segala kondisi kritikan itu bisa dilakukan. Itu namanya memancing di air keruh. Bang Fadli emangnya berbicara kayak gitu sebagai wakil rakyat, apa kader Partai Gerindra sih?
anda pendukung teroris ??? bukannya melawan… malah ngomporin cari simpati, di jaman sby juga ada teroris pakkk!!! punya otak biat mikir…jgn buat nyinyir #astagfirullah #kzl #LawanTerorisme
— ANa (@alenaheart) May 13, 2018
Kok kayaknya sama sekali mengenyampingkan rasa empati terhadap peristiwa teror bom yang terjadi. Dan malah sibuk nyinyirin Presiden bangsa sendiri. Hadeuh kok orang kayak gini bisa wakilin rakyat ya di Senayan? Aya Aya wae ah. Pantesan aja banyak warganet yang sebel sama ulah Bang Fadli. Wedew.
Mungkin maksud Bang Fadli ini mau menyuarakan kebenaran bak pahlawan gitu deh. Dia kan dalam cuitannya bilang kalau teroris itu biasanya berkembang di negara yang lemah pemimpinnya. Mmm, maca cih kek gitu? Eike rasa banyak juga loh terorisme di negara maju. Apa mereka punya pemimpin lemah?
Zon zon, tindak terorisme itu lebih banyaj di negara2 maju spt anerika, inggris, jerman, prancis. Lo mau bilang mereka miskin dan pemerintahannya lemah? Gw tau oposisi saat ini gak bermutu, tapi gak nyangka kalau sedungu ini.
— #POTONGgenerasi! (@artofbo) May 13, 2018
Para politisi emang paling jago urusan penggiringan opini publik. Ya biar gak terlalu kentara kalau Bang Fadli menyudutkan pemimpin bangsa ini, jadi awal pembukaan cuitannya berupa kalimat bela sungkawa. Eh tapinya ujung-ujungnya mau menggiring pandangan publik seolah semua salah Jokowi. Jiah, cape deh.
Menurut eike, tumbuh suburnya terorisme di Indonesia lebih karena maraknya paham radikalisme melalui ajaran agama mengatasnamakan Islam. Dan celah yang bisa dimanfaatkan ya pada ajaran jihad fi sabilillah melawan pemerintah yang zalim. Seperti ‘aksi amaliah’ membunuh polisi karena darahnya dianggap halal.
Dan jika kita menggunakan logika keong, harusnya yg bertanggung jawab untuk bom surabaya dpr ri, khususnya pihak2 yg memperlambat uu terorisme ini.
— Alfredo S Meliala (@alfredomeliala) May 13, 2018
Kalau emang Fadli Zon itu orang yang beragama, harusnya dia gak melulu menebar kebencian. Apalagi sampai mengajak rakyat untuk ikut membenci orang yang ia benci. Mungkin di mata Bang Fadli, apa-apa salah Jokowi. Lain cerita kalau nanti junjungannya Prabowo Subianto yang jadi Presiden. Sepertinya Bang Fadli harus mendengar petuah dari filsuf Jonathan Swift (1667-1745): “We have enough religion to make us hate, but not enough to make us love one another.”(K16)