BerandaCelotehSandi “Paksa” Minum Air Kotor?

Sandi “Paksa” Minum Air Kotor?

“Biasanya (memurnikan air) memakan waktu 7 hari dan menjadi air buangan, (sekarang) dalam waktu setengah jam bisa menjadi air yang bisa diutilitas. Malah saya dikasih tahu layak minum.” ~ Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]abar gembira bagi warga DKI Jakarta. Saat ini Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno baru saja meresmikan mesin Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diberi nama PAL-Adrich Tech System di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Katanya Sandi, saking canggihnya alat ini, air yang dijernihkan bisa diminum loh.

Sandi “Paksa” Minum Air Kotor?

Sumpeh loh, mi apa coba? Untuk langkah awal, mesin IPAL ini akan diproyeksikan untuk mengelola limbah tinja di Zona 6 DKI Jakarta. Cie, warga Slipi, Grogol dan Duri Kosambi nanti duluan ngerasain air hasil pemurnian limbah tinja. Itu Wagub kalian loh yang nyuruh, jadi harus nurut, gak boleh membangkang. Di saat warga diminta minum air tinja, masa Bang Sandi tetep minum air infus water sih. Bikin KZL.

Sandi “Paksa” Minum Air Kotor?

Eike jadi penasaran nih sama rasa airnya. Beneran bisa diminum gak ya sesuai kata bang Sandi? Eits, tunggu dulu. Belakangan PD PAL Jaya melakukan klarifikasi kalau sebenarnya air hasil pemurnian dengan mesin IPAL ini gak diperuntukan untuk diminum. Cuma sekedar untuk siram tanaman kota dan cuci mobil.

Jiah, cape deh. Bang Sandi hiperbola banget nih. Lagian nih ya, kalau cuma sekedar memurnikan air sampai sebatas bisa digunakan sekedar untuk mencuci mobil, teknologi IPAL mah kemahalan. Secara per unit mesinnya seharga Rp1,5 miliar. Apalagi kalau Bang Sandi nanti berencana pengadaan sampe 200 unit.

Sandi “Paksa” Minum Air Kotor?

Eike pikir ketimbang cape-cape memproses air limbah tinja menjadi air bersih dan bisa diminum dengan mengeluarkan anggaran sebesar itu, kenapa gak fokus pada pengelolaan tadahan air hujan aja? Toh Indonesia merupakan negara tropis dengan intensitas curah hujan yang tinggi, jadi potensinya besar tuh.

Baca juga :  Sandi Terus Pepet Ganjar?

Atau mungkin bisa juga dengan efisiensi penggunaan air di seluruh masjid di DKI Jakarta. Kan umat muslim DKI segabrek tuh. Masjid juga sama banyaknya. Artinya penggunaan air wudhu di masjid masih bisa diefisiensikan lagi.

Jadi setelah air digunakan untuk wudhu, air buangannya bisa disimpan sementara dan digunakan kembali (reuse) untuk kepentingan penyiraman tanaman dll. Jadi ketimbang pemurnian air limbah tinja, meningan Bang Sandi menerapkan Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) atau pengelolaan air buangan wudhu di ribuan masjid DKI untuk digunakan kembali (reuse). (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Kilas Kiprah dan Ambisi JK

Di usianya yang saat ini menginjak 75 tahun sepertinya semua hal sudah dicapai oleh JK – begitu kalau kita menggunakan cara berpikir orang pada...

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...