HomeCelotehSandi Mandi Air Septictank?

Sandi Mandi Air Septictank?

“Saya juga kaget selama ini mandi pakai air yang tercemar limbah pembuangan septictank. Mulai hari ini, totalitas stop gunakan air tanah dan beralih ke air PAM.” ~ Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.


PinterPolitik.com

[dropcap]D[/dropcap]alam rangka sosialisasi penggunaan air PAM, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memotong saluran air tanah di rumah dinasnya (21/3). Ini menandakan dirinya sudah tidak lagi menggunakan air tanah dan beralih ke air PAM. Hal ini dilakukan dalam rangka sosialisasi gerakan penutupan air tanah dan beralih ke air PAM.

Bilangnya sih, Bang Sandi trauma menggunakan air tanah, karena ternyata belakangan dia baru tahu kalau selama ini air tanah yang dia gunakan mengandung banyak bakteri. Mungkin air tanahnya udah tercemar bakteri akibat septictanknya yang bocor, iyyyuuuh. Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat dihimbau menggunakan air PAM seperti dirinya. Ehem, promosi nih Cyiin?

Kalau alasan beralihnya penggunaan dari air tanah ke PAM karena faktor sumber air yang tercemar, mmm, itu sih kasuistik ya. Bisa jadi kasusnya cuma di tempatnya Bang Sandi aja. Ya masa iya, semua warga DKI Jakarta yang menggunakan air tanah tercemar airnya akibat septictank yang bocor. Gak bisa digeneralisir gitu juga keles. Situ aja yang lagi sial, buahahaha.

Masa iya, agar masyarakat beralih menggunakan air PAM, terus air tanahnya jadi dipersalahkan. Gaya promosi kayak gini kan gak keren banget. Padahal sebelumnya, Bang Sandi bilang kalau tujuan gerakan ini dalam rangka menekan angka penurunan permukaan tanah akibat ekstraksi penggunaan air tanah yang berlebih. Lha, jadi alasan yang bener yang mana nih Bang?

Emang sih, pada dasarnya ada tiga hal penyebab turunnya permukaan tanah. Seperti beban bangunan gedung, pemadatan tanah, dan pengambilan air tanah yang berlebihan. Khusus untuk Jakarta nih ya, penurunan lebih banyak disebabkan oleh penggunaan air tanah yang berlebihan dan bangunan gedung tinggi. Waduh waduh, Jakarta darurat tenggelam ini mah, hahaha.

Mengintip-intip data dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jakarta itu mengalami penurunan muka tanah 5-12 cm per tahun. Lumayan dalem juga ya ternyata. Jika laju penurunan muka tanah di Jakarta terus berlangsung, Jakarta akan semakin rentan tergenang air pasang dan banjir. Yowes lah nurut aja apa kata Bang Sandi, dari pada kejadian Jakarta tenggelam, iya gak?

Jadi kesimpulannya, demi Jakarta gak tenggelam, ayo mari kita ramai-ramai gunakan air PAM. Jiaaaah, cape deh. Ya sudah lah, mau gimana lagi, itukan udah instruksi Bang Sandi. Sebagai warga yang baik, gak boleh lah ngebalelo, nurut anteng aja deh. Lagian emangnya kamu mau Mandi Cuci Kakus (MCK) pake air yang udah terkontaminasi limbah septictank? Iyyuuuh, aku sih ogah. (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...