BerandaCelotehPolitik Perdukunan Deddy-Dedi

Politik Perdukunan Deddy-Dedi

“240 anggota saya keprak (dorong) untuk edan-edanan (mati-matian memenangkan Deddy-Dedi). Doa dari kami akan mengantar mereka menjadi pemimpin Jawa Barat selanjutnya.” ~ Ketua Paguyuban Paranormal Jabar, Tubagus Zunaedi.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]da-ada aja cara politisi untuk memenangkan kontestasi politik. Mulai dari politik uang, pembagian sembako, memanipulasi data pemilih, dan lain sebagainya. Apapun akan dilakukan demi bisa menang. Tapi lain halnya dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Sepertinya ada cara tersendiri agar mereka dapat memenangkan Pilkada Jabar ini.

Deddy-Dedi mendapat tambahan dukungan dari kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Paguyuban Paranormal Jawa Barat. Mereka menyatakan siap membantu memenangkan pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar ini. Nah loh, kalau dukungannya kek gini gimana caranya ayo?

By the way, Anyway, Busway, ternyata dukungan ini gak diaminin loh sama dua Paslon tersebut. Dedi malah berkelakar menolak dukungan tersebut. Menurutnya, ngapain coba paranormal menyampaikan dukungan dengan bikin video dan menyewa tempat di Bandung dan ngundang wartawan segala!

Lah, jadi ini ceritanya dukungannya dari pihak mana sih, kok gak kompak amat. Kalau ada penolakan dari Pasangan Calonnya sendiri, artinya dukungan ini datangnya dari pihak luar mereka dung ya. Oh, apa jangan-jangan dukungan dari paranormal ini bertujuan untuk menjelekkan citra Paslon lain ya.

Mmm, waduh tuding-menuding deh jadinya. Kayaknya ada nuansa black campaign ya dalam dukungan ini. Wah wah, gak sehat banget nih. Ya kalau menurut eike sih, hal ini wajar aja bisa terjadi. Toh, memang Paslon kompetitornya juga sama-sama dari Islam. Jadi model black campaign-nya ya kayak gini. Wadezig.

Pucing pala barbie deh eike. Kalau ada paslon yang non Islam, pasti isunya harus memilih pemimpin yang seagama (Islam). Eh, giliran paslonnya semuanya Islam, begini cara mainnya. Aya aya wae ah. Tapi dukungan ini gak dari internal Paslon Deddy-Dedi kan ya? Ya, siapa tau mereka Play Victim gitu. Hehehe.

Ingat bahwa sejatinya, alasan dasar sebuah kemenangan itu adalah agar diri ini dapat hidup bersama dengan mereka yang tidak mendapatkan kemenangan. Seperti halnya yang dikatakan filsuf Voltaire (1694-1778), ‘The true triumph of reason is that it enables us to get along with those who do not possess it.’ (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Jokowi si Politisi Jenius?

Profesor Kishore Mahbubani menyebut Presiden Jokowi sebagai pemimpin jenius dalam tulisan terbarunya. Berbagai kebijakan mantan Wali Kota Solo tersebut mendapat pujian. Mahbubani bahkan menilai pemerintahan Jokowi layak ditiru oleh berbagai negara. Apakah Presiden Jokowi adalah politisi jenius?

Indonesia – Jepang Tingkatkan Kerja Sama

Presiden Jokowi mengatakan, pembicaraan bilateral antara delegasi pemerintah RI yang dipimpinnya dan delegasi pemerintah Jepang yang dipimpin PM Shinzo Abe di Istana Kepresidenan Bogor,...

NU dan Muhammadiyah: Berbeda Dalam Satu

Walaupun banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama...

Prabowo Suka Rakyat Naik Kuda

“Itu kuda lumping, kuda lumping, kuda lumping kesurupan.” ~ Elvi Sukaesih, ‘Kuda Lumping’ PintarPolitik.com Lagu panggung sandiwara ciptaan Ahmad Albar memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...