HomeCelotehMKD DPR Baper

MKD DPR Baper

Ramainya penolakan UU MD3 yang baru disahkan, membuat Mahkamah Kehormatan DPR jadi merasa harus mengklarifikasi maksud dari UU tersebut. MKD baper?


PinterPolitik.com

“It is better to risk saving a guilty man than to condemn an innocent one.” ~ Voltaire

[dropcap]K[/dropcap]ehormatan bagi sebagian orang adalah segala-galanya. Harta boleh enggak punya, wajah boleh jelek, tapi kehormatan harus tetap terjaga. Jadi jangan pernah mencolek kehormatan seseorang, bila memang ia tidak pantas untuk dicolek. Bagaimana kalau pantas dicolek? Ya jangan marah dong, kalau kehormatannya hilang.

Dilema punya jabatan jadi wakil rakyat yang seharusnya terhormat, tapi enggak dihormati sama sekali oleh masyarakat luas, sepertinya tengah menghinggapi para legislator di Senayan sana. Buktinya, mereka sampai bikin undang-undang yang pasalnya begitu membentengi diri dan memperlihatkan kalau mereka adalah orang-orang terhormat yang enggak boleh dikritik sembarang orang.

Permasalahannya yang di Senayan sana lupa, mereka itu orang-orang yang dipilih oleh rakyat. Kalau rakyatnya enggak mau diwakili mereka lagi gimana? Nah sekarang ada 40 ribu rakyat yang sudah membubuhkan tanda tangan mereka untuk melakukan petisi menolak UU MD3 – terutama 3 pasal benteng DPR tersebut. Masihkah para legislator itu punya malu untuk melawan rakyat yang sejatinya diwakili mereka?

Akibat banyaknya kritikan dan sumpah serapah rakyat terhadap sikap tirani mereka, sampai-sampai Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) yang dikasih kewenangan untuk mencyduk rakyat yang mengkritik anggotanya, berupaya melakukan pembelaan. Menurut ketuanya, pasal itu sengaja dibuat untuk menjaga marwah DPR sebagai terhormat, sebab belakangan banyak kritik tak membangun yang mereka terima.

Baca juga :  Operasi Bawah Tanah UU MD3?

MKD juga mengaku kalau mereka enggak akan asal cyduk, terutama kalau kritiknya itu bersifat membangun. Hmmm, sekarang yang menetapkan kriteria kritik membangun dan tidak membangun itu siapa? MKD juga? Ya sama aja bohong, dong. Kalau memang mereka ogah dikritik, ya ngaku aja.

Seharusnya sih, MKD itu enggak usah baper. Lagian bikin UU yang menguntungkan diri sendiri aja. Kalau memang tingkah laku anggotanya terhormat semua, bener kerjanya, bener komentarnya, enggak korupsi bancakan, enggak suka suap-suapan, tentu rakyat akan menghormati mereka. Bahkan tanpa diminta! Sekarang salah siapa kalau rakyat makin mangkel? Makanya, inget apa kata Cak Lontong, MIKIR! (R24)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...