HomeCelotehMaster Demiz Galau di Jabar

Master Demiz Galau di Jabar

Naga Bonar telah selesaikan gelar Master! Ia berharap bisa melanjutkan lagi ke jenjang yang lebih tinggi! Tetapi, mampukah gelar Master membantunya mengamankan posisi di Pilgub Jabar?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]elain Jakarta, salah satu daerah yang pertarungan politiknya paling menyita perhatian publik adalah Jawa Barat alias Jabar. Menurut Abdul, selain Jakarta, Jabar punya appeal atau daya pikat yang syeksihh.

Kawasan industri dan daerah penopang Jakarta juga menjadi alasan lain mengapa kursi Jabar 1 alias gubernur Jabar menjadi pertaruhan yang tidak main-main. Jika Gubernur Jakarta disebut sebagai RI 3,5, maka Gubernur Jabar mungkin bisa disebut RI 3,75.

Angkamu ngaco, Dul!

Hal inilah yang membuat Kang Demiz berharap petuah gelar Master yang baru didapatkan dari Universitas Padjajaran setidaknya membuat partai-partai politik tertarik untuk mendekatinya.

Pasalnya, saat ini Kang Demiz berstatus tanpa dukungan! Keretakan rumah tangga dengan Partai Gerindra berpeluang memupus mimpi Kang Demiz menjadi RI 3,75. Lha kalau Gerindra tidak mendukung, partai mana lagi yang mau?

Sebenarnya syedih juga melihat nasib Kang Demiz. Gara-gara bahasa kalbu mempertanyakan izin proyek yang iklannya hampir tiap hari muncul di Koran, peluang Kang Demiz memimpin Jabar jadi terganggu.

Apalagi, Kang Demiz berstatus petahana Wakil Gubernur Jabar. Artinya, Kang Demiz punya peluang yang lebih besar untuk memenangkan hati rakyat.

Ya iyalah, Dul! Kang Demiz kan terkenal banget, apalagi di kalangan ibu-ibu penggemar FTV dan sinetron! Lha mayoritas penonton televisi di Indonesia adalah ibu-ibu kok! Mereka adalah para jagoan penguasa remot tivi di rumah!

Abdul ingat iklan sosis yang masih tetap dibintangi oleh Kang Demiz sekalipun beliau sudah terpilih jadi Wakil Gubernur Jabar sempat menjadi kontroversi. Kang Demiz juga masih tetap syuuting sinetron sekalipun telah jadi Wakil Gubernur sah! Apa nggak marah ya masyarakat Jabar waktu itu?

Nyinyir mulu kerjaanmu, Dul! Lha kalau kontraknya belum habis ya harus dihabiskan atuh! Nanti bisa berbuntut hukum loh kalau putus kontrak begitu saja!

Iya sih, kayak putus kontrak sama Gerindra! Cie, di-PHP-in nih ye. Eh?

Abdul sih berharap yang terbaik lah buat Kang Demiz dan masyarakat Jabar. Bagaimana pun masyarakat berhak untuk mendapatkan pemimpin yang baik, yang punya pendidikan tinggi dan berkualitas.

Hei masyarakat Jabar! Lihat nih, orang udah capek-capek kuliah buat memenuhi ekspektasi kalian! Hargain dong!

Kabar gembiranya, masyarakat jadi punya banyak opsi pemimpin bagus. Kang Demiz – eh maksudnya Master Demiz – bisa menjadi salah satu opsinya.

Yang penting kalau udah terpilih, jangan jadi bintang iklan sosis lagi dong Master! Hehe..

Ah, republik…

(S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.