HomePolitik & FigureKebijakan Trump Dinilai Inkonstitusional

Kebijakan Trump Dinilai Inkonstitusional

Jaksa Agung Negara Bagian Illinois, Lisa Madigan, adalah yang menginisiasi pernyataan bersama itu. Ia bergabung dengan koleganya di California, Connecticut, the District of Columbia (lokasi ibu kota AS), Hawaii, Iowa, Maine, Maryland, Massachusetts, New Mexico, New York, Oregon, Pennsylvania, Vermont, Virginia, dan Washington.


pinterpolitik.comSenin, 30 Januari 2017

WASHINGTON – Jaksa agung dari 16 negara bagian di Amerika Serikat, termasuk California dan New York, Minggu (29/1/2017), mengeluarkan kecaman terhadap kebijakan imigran Presiden Donald Trump.

Mereka menyebutkan kebijakan Presiden AS, yang diusung Partai Republik, melawan konstitusi. Mereka berjanji akan melawan perintah Trump tersebut.

Jaksa Agung Negara Bagian Illinois, Lisa Madigan, adalah yang menginisiasi pernyataan bersama itu. Ia bergabung dengan koleganya di California, Connecticut, the District of Columbia (lokasi ibu kota AS), Hawaii, Iowa, Maine, Maryland, Massachusetts, New Mexico, New York, Oregon, Pennsylvania, Vermont, Virginia, dan Washington.

Para jaksa agung mengeluarkan pernyataan sikap bersama, dua hari setelah Presiden Trump secara resmi menangguhkan masuknya gelombang pengungsi dari tujuh negara, yakni Irak, Iran, Suriah, Sudan, Yaman, Libya, dan Somalia.

Keenam belas jaksa agung seluruhnya berasal dari Partai Demokrat. Jumlah penduduk di 16 negara bagian itu sepertiga dari jumlah penduduk AS. Di Amerika Serikat terdapat 50 negara bagian dengan jumlah penduduk lebih dari 318,8 juta (2014).

“Sebagai kepala di bidang penegakan hukum untuk lebih dari 130 juta warga AS dan juga warga asing yang menetap di negara kita, kami mengecam Presiden Trump.” Demikian bunyi salah satu bagian pernyataan itu.

Disebutkan, kebijakan tersebut inkonstitusional, tidak mencerminkan bangsa AS, dan bentuk perintah eksekutif yang melawan hukum.

Para Jaksa Agung berjanji untuk bekerja sama memastikan Pemerintah Federal mematuhi konstitusi dan menghormati sejarah AS sebagai bangsa imigran. Mereka juga akan memastikan Pemerintah Federal tak menerapkan diskriminasi hukum terhadap seseorang, karena latar belakang keimanan dan suku bangsa.

Keenam belas Jaksa Agung akan menggunakan semua kelengkapan di struktur untuk melawan perintah yang melawan konstitusi ini dan menjaga keamanan serta nilai-nilai utama dari AS. Mereka berkomitmen untuk bekerja meminimalisasi jumlah orang yang bakal menderita dari situasi yang tak menentu akibat kebijakan tersebut. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...