HomeTerkiniKapolri Dipastikan Tidak Akan Temui Massa FPI

Kapolri Dipastikan Tidak Akan Temui Massa FPI

Kecil Besar

“Silahkan, itu kan wujud ketidakpuasan dan pendapat mereka,” kata Rikwanto di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat


pinterpolitik.comSenin, 16 Januari 2017.

JAKARTA – Massa FPI akan melakukan long march pagi ini dari masjid Al Azhar, Kebayoran Baru menuju Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Mereka menggelar aksi untuk menuntut pengusutan kasus bentrokan yang terjadi antara FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Jawa Barat beberapa hari lalu.

FPI pun menuntut Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, untuk mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, karena menjadi Ketua Dewan Pembina GMBI. Sebagai dewan pembina, Irjen Anton Charliyan dianggap melakukan pembiaran terhadap insiden penyerangan dan penganiayaan terhadap Ormas FPI oleh massa GMBI.

Bentrokan antara FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), bentrok yang terjadi setelah Rizieq menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, pada hari kamis lalu membuat tiga bangunan yang dijadikan sekretariat GMBI di Bogor di rusak dan di bakar oleh massa FPI.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, kejadian itu bermula saat massa kontra Rizieq terkena pukulan saat mau mengambil kendaraannya. Melihat rekannya dipukuli, massa kontra bereaksi dengan melakukan pengejaran dan merusak mobil milik anggota FPI.

Pasca kejadian tersebut, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky, memediasikan keduanya. Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Front Pembela Islam (FPI) Bogor sepakat berdamai dan sepakat ketegangan di antara kedua pihak tak terulang kembali.

Menanggapi aksi FPI di mabes Polri hari ini, Senin (16/1) Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto menyampaikan, permintaan FPI tersebut sah-sah saja jika merasa ada ketidakpuasan terhadap kinerja Kapolda Jabar.

Baca juga :  Tsunami PHK Incoming?

Namun dapat dipastikan, bahwa hari ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian berhalangan hadir untuk menemui perwakilan massa dari FPI, karena Kapolri punya agenda di luar Mabes Polri, yakni rapat bersama TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Hanya saja, jenderal bintang empat tersebut mengatakan akan ada perwakilan dirinya yang akan menemui massa jika diinginkan.

“Silahkan lakukan unjuk rasa dengan tertib, damai dan dengan situasi yang menyejukkan,” pungkasnya.

Kabag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Purwanta mengatakan pengamanan kali ini dibagi ke dalam beberapa ring.

“Ring satu di dalam Mabes Polri, ring 2 di luar Kompleks Mabes Polri, ring 3 di Lapangan Bhayangkara dan ring 4 di kawasan Blok M,” kata Purwanta di depan Museum Polri.

Sementara pengamanan kali ini dikawal oleh ribuan polisi yang diploting sesuai dengan SOP-nya. Dari Polres Jakarta Selatan sendiri ada sekira 700 personel polisi.  (lip6/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Jokowi & UGM Political Lab?

Gaduh ijazah UGM Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang selalu timbul-tenggelam membuka interpretasi bahwa isu tersebut adalah "kuncian" tertentu dalam sebuah setting manajemen isu. Akan tetapi, variabel UGM sendiri juga sangat menarik, mengingat sebuah kampus nyatanya dapat menjadi inkubator bagi aktor politik di masa depan mengaktualisasikan idenya mengenai negara.

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...