BerandaCelotehGatot, Capres Modal Sungkem

Gatot, Capres Modal Sungkem

“Saya ini prajurit, lahir dari keluarga prajurit, dan kini saya pensiun setelah melengkapi bakti saya pada negara. Orang yang saya cium tangannya ini sudah seperti orangtua saya.” ~ Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI, Gatot Nurmantyo.


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]antan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI, Gatot Nurmantyo sepertinya paling tau trik jitu meluluhkan hati Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demi untuk mendapatkan tiket Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden dari Demokrat, Gatot rela merendahkan ego untuk bersalaman mencium tangan (sungkem) pada SBY. Sungguh pemandangan yang epic.

Rasanya Gatot melakukan itu memang karena ia udah tau bahwa orang yang akan ia cium tangannya juga berasal dari suku Jawa. Ya secara kan salah satu karakter orang Jawa itu sangat suka di-wong-kan atau “diorangkan”. Semacam dihargai dan menjunjung tinggi harkat martabatnya. Tapi gak ngejilat juga loh ya.

Siapa tau dengan cium tangan ini, hati SBY jadi luluh dan memberikan tiket Pilpres pada Gatot. Jadi Presiden cuma modal cium tangan. Sa ae lau, hahaha. Eits, jangan salah, udah ada loh bukti konkretnya. Gak percaya? Nih ya eike kasih tau. Sebelum jadi Presiden, Jokowi sempat melakukan hal yang sama loh.

Gatot, Capres Modal Sungkem

Saat itu terbukti strategi cium tangan ini bisa meluluhkan hati sang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dan membawa Jokowi melenggang menduduki kuris RI-1. Jadi gak ada salahnya dung hal yang sama dilakukan Gatot demi tujuan yang sama? Saik mamen.

Lagian kalau eike pikir-pikir lagi, emang gak ada orang lain lagi yang ia bisa cium tangannya dengan rasa bangga yang sama saat mencium tangan SBY. Kalau cium tangan ke Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto? Mmm, eike rasa agak sulit, secara pangkat, ogah lah Gatot merendah sama Prabowo. Beda cerita kalau dulu dia pernah jadi Presiden kayak SBY.

Baca juga :  Jusuf Kalla Keliru Soal Jokowi?

Ya moga aja apa yang dilakukan Gatot bukan sekedar begayaan untuk mengambil hati doang. Karena di balik tiket Pilpres dari Demokrat ini ada beban amanah bangsa yang besar. Kalau sekedar cuma haus jabatan mah gak usah lah ya. Ingat pepatah Jawa kuno yang mengatakan: “Ojo Ketungkul Marang Jenenge Kalenggahan, Kadunyan lan Kemareman” (jangan menjadi orang yang hanya mengejar jabatan, harta dan kenyamanan). (K16)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Korupsi: Salah Aktor Atau Parpol?

Korupsi itu bisa terjadi karena kuatnya relasi antara politisi dan pebisnis untuk ‘berbagi’ sumberdaya negara –John Girling PinterPolitik.com Untuk kesekian kalinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kembali...

Masihkah Kita Percaya Metro TV?

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan keberatan atas dilibatkannya Metro TV sebagai salah satu penyelenggara Debat Capres pada 30 Maret 2019 nanti. Keberatan itu didasari...

Sila Pertama Pancasila, Riwayatmu Kini

“Masyarakat keadilan sosial bukan saja meminta distribusi yang adil, tetapi juga adanya produksi yang secukupnya.” ~ Bung Karno PinterPolitik.com Weleh-weleh. Sila-sila Pancasila semakin hari semakin jauh...

Memahami Salafi, Wahabi, dan HTI

Paham Salafi, Wahabi, dan Hizbut Tahrir kerap dianggap sama karena cenderung puritan. Paham ini dianggap sumber dari gerakan-gerakan ekstrem Islam di dunia. PinterPolitik.com Bagi masyarakat Indonesia,...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...