HomeCelotehFahri: Ada “Pembantaian” di 2019

Fahri: Ada “Pembantaian” di 2019

“Aku suka kamu, kamu suka aku. Kita sama-sama suka, yuk kita menikah saja!”


PinterPolitik.com

[dropcap]Y[/dropcap]oi gengs, balik lagi nih kita ngomongin Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Kali ini kata doi, partai-partai menengah dan kecil bisa terpuruk dan kalah bersaing pada Pilpres 2019. Weleh-weleh, kok bisa gitu ya?

Fahri bilang, banyak orang lupa bahwa Pemilu 2019 itu adalah ladang pembantaian bagi partai kecil dan menengah. Itu sadis, nanti partai akan habis dong gengs.

Doi juga ngasih tahu, pemilihan presiden dan anggota legislatif yang berlangsung serentak akan membuat partai berlomba-lomba sekuat tenaga untuk meningkatkan popularitasnya di mata pemilih.

Hmmm, bener juga sih. Lagian siapa sih yang mau dengan partai kecil, orang rakyat lihat partai kan lebih ke uangnya, bukan ke idiologinya. Uppss, maaf deh gengs, kecuali para pembaca PinterPolitik.com kok. Hehehe.

Lanjut ya gengs, salah satu strategi partai adalah mencari simpati rakyat dengan cara memperjuangkan kader internal untuk  maju di Pilpres 2019. Selama ini jika partai tak punya perwakilan di bursa Pilpres, maka akan merugikan partai tersebut.

Betul-betul-betul, rakyat yang melek politik kan rare alias jarang banget gengs. Jadi ya gitu deh mau enggak mau hehe.

Nah kalian tahu kenapa sampai saat ini kedua koalisi masih alot membahas siapa cawapres yang akan dimajukan di Pilpres 2019?

Hmmm, jadi gini gengs ada riset, katanya siapa yang punya calon dia akan mendapat limpahan suara dari popularitas kandidat. Itulah mengapa semua partai mengejar keterwakilan untuk maju sebagai cawapres gengs.

Lebih jelasnya lagi, publik saat ini akan memilih partai bergantung pada preferensi capres dan cawapres yang akan diusung. Situasi itu membuat publik tak bisa mendalami lebih jauh tentang partai dan calon legislatif yang akan diusung.

Kira-kira begini analoginya gengs, nanti kan ada pemilihan 575 anggota DPR, ribuan anggota DPRD dan DPD versus dua atau tiga pasangan capres-cawapres. Menurut kalian perhatian orang akan ke mana? Perhatian orang ke presidennya dan ke wapresnya kan? Nah itu dia analoginya.

Bayangkan gengs, kalau di partai kecil itu tidak ada cermin dari keterwakilan partai politik maka partai itu bisa hilang kalau enggak jadi cebong selamanya yang kecil, imut dan unyuunyu. Ahahaha.

Jadi, sekarang kalian tahu kan kenapa banyak partai pengusung capres terus ngotot minta kadernya maju sebagai cawapres? Sudah enggak kaget dong ya?

Ya udah kalau sudah ngerti, sekarang kalian baca ungkapannya Sutan Syahrir, asik loh kalau jadi bahan renungan:

“Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis, temporer dan karna itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa hanya akan menghasilkan anak banci, persatuan semacam itu akan terasa sakit, tersesat dan merusak pergerakan.” (G35)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...