HomeCelotehFadli Zon Si Penggemar Soeharto

Fadli Zon Si Penggemar Soeharto

“Menurut saya Pak Harto itu presiden paling berhasil. Jadi angka kemiskinan pengangguran dengan trilogi pembangunan, pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas nasional. Saya kira Orde Baru banyak berhasil.” ~ Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]asca reformasi rasa romantisme terhadap Orde Baru masih saja muncul di benak masyarakat Indonesia. Buktinya survei Indo Barometer baru-baru ini menyebut Soeharto adalah Presiden paling sukses dalam sejarah Indonesia. Salah satunya terlihat dari sisi ekonomi. Hasil survei ini lantas juga ikut diaminkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Lah ini gimana ceritanya?

Dulu kan Fadli gembar-gembor ngeklaim sebagai aktivis reformasi 1998 yang turut berdemo di Senayan untuk menumbangkan rezim Soeharto. Kok tetiba sekarang malah kepincut dan memuja Soeharto? Situ sehat? Eike jadi ragu kalau dia dulu bener-bener ikut demo. Secara kan Fadli sekarang ‘ngekornya’ sama Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra itu kan dulu adalah menantu Soeharto. Artinya sejak dulu Fadli mah emang pro sama Orde Baru. Bokis itu mah kalau dia bilang bagian dari aktivis 1998 yang ikut demo turunkan Soeharto. Preeet. Kan tahun

Fadli udah kenal akrab dengan menantu Soeharto itu sejak pertemuannya tahun 1994. Bahkan setelah itu dia kerap kali diundang untuk makan pagi di Cendana 7. Ehem, rumah siapa tuh? Kayaknya tau eike, Rumah kediaman Soeharto ya? Ealah, jadi dari dulu emang ke sana toh kiblat politik Fadli. Pantes pro Soeharto.

Biar lebih obyektif, harusnya Fadli melihat kepemimpinan Soeharto berdasarkan perbandingan aspek kemaslahatannya & kemudaratannya pada masyarakat. Selama 32 tahun Soeharto menjadi Presiden, apa aja yang diwariskan beliau? Hal-hal positif sih pasti ada lah ya. Tapi eike rasa banyakan yang negatif deh.

Baca juga :  Anomali Jokowi

Penasaran hal negatif apa aja yang eike maksud? Coba deh intip buku trilogi karangan Wimanjaya Keeper Liotohe, yakni Primadosa, Primadusta dan Primaduka yang terbit tahun 1994. Buku Primadosa berisi daftar kesalahan (dosa) Presiden Soeharto dengan pemerintahan Orde Barunya. Buku Primadusta mengkupas dustanya Soeharto menyangkut Supersemar asli dan kudeta Soeharto 1 Oktober 1965 terhadap Soekarno.

Sedangkan buku Primaduka membahas tentang pembunuhan 2 juta lebih rakyat Indonesia dari tahun 1965 sampai 27 Juli Kelabu, pembantaian di Aceh, Lampung Priok, Maluku, Irian, Timor-Timur, Makasar, Yamdena, Nipah-Madura dan lain sebagainya. Tapi eike rasa Fadli gak tau deh kalau buku ini pernah ada. Atau dia udah tau, tapi gak tertarik buat baca buku ini. Atau juga sempat mau baca, tapi lupa bawa kacamata, dan gak jadi baca deh. Hahaha. (K16)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...