BerandaCelotehAntara Aksi Dan Nomor Cantik

Antara Aksi Dan Nomor Cantik

Demonstrasi dan angka cantik itu saling melengkapi. Siap-siap, akan ada Aksi 299 di akhir September ini.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]D[/dropcap]alam satu tahun terakhir, begitu banyak aksi-aksi demonstrasi yang menggunakan nomor-nomor sebagai bentuk penamaan. Mulai dari 411, 212, 313, 515, 287, 085378499619 – eh, yang terakhir itu nomor hape orang.

Yang terbaru adalah rencana aksi pada 29 September 2017 mendatang yang rencananya akan diadakan di depan gedung DPR RI dan diberi nama: ‘Aksi 299’. Bagi orang-orang yang suka dengan seluk beluk tentang nomor, tentu angka-angka itu disebut sebagai nomor-nomor cantik.

Sebetulnya, aksi-aksi dengan nomor-nomor berangkat dari kesuksesan dua aksi Bela Islam paling awal: 4 November 2016 (411) dan 2 Desember 2016 (212). Saya teringat bagaimana dahsyatnya aksi 411 dan lebih dahsyat lagi aksi 212.

Kesuksesan gerakan massa ini membuat banyak yang ingin mengikuti jejaknya. Rumus gerakannya? Gampang. Pakai kata ’aksi’ lalu ditambah nomor cantik di belakangnya. Dijamin, aksinya pasti sukses! Hmm, betul kah?

Faktanya, setelah 411 dan 212, aksi-aksi nomor cantik terus mengalami penurunan simpatisan. Bahkan pada aksi 287 misalnya, jumlah personel pengamanan dua kali lipat lebih banyak dari yang melakukan aksi.

Di balik nomor-nomor tersebut, sebetulnya patut diakui komunikasi dan political branding yang digunakan sangatlah brilian. Makanya, kelompok seperti Presidium Alumni 212 bahkan lahir setelah aksi besar 212 dan terus menjadi motor aksi-aksi selanjutnya.

Namun, sayangnya aksi-aksi yang semakin ke belakang, semakin sarat akan kepentingan politik. Gerakan yang berbasis pembelaan terhadap agama pada aksi 411 dan 212, berubah menjadi lagu-lagu politik pada aksi-aksi setelahnya. Lagu-lagu politik itu menjadi semakin sumbang karena makin tidak jelas arahnya setelah sang pimpinan kabur ke luar negeri setelah dirundung kasus hukum. Eh?

Baca juga :  Ke Mana Fadli Zon?

Aksi 299 kali ini digunakan untuk menyuarakan penolakan terhadap PKI dan Perppu Ormas. Mungkinkah karena isu PKI sepertinya sudah mulai basi dan tidak lagi diperdebatkan oleh masyarakat, sehingga membuatnya perlu diangkat lagi?

Kata tetangga rumah saya: “Bisa jadi”. Menurut dia, setelah ramai perbincangan tentang 5.000 pucuk senjata ilegal dan munculnya mobil ‘hantu’ Esemka, isu PKI mulai menghilang dari pemberitaan dan pergunjingan di media sosial. So, ada lawan politik yang ingin agar isu ini tetap dimainkan?

“Dul, besok tanggal 29 September, pergilah kau jualan es di depan DPR. Biar hati dan tenggorokan orang-orang jadi adem, sekalian tambah rejeki”.

Sementara itu, nun jauh di antah berantah, Bang Toyib sibuk men-scrolling hapenya. Apa ane perlu telepon buat membakar semangat mereka? Senyum sumringah menghias wajahnya setelah lihat jumlah duit di rekeningnya bertambah.

Ah, makin mumet kalau makin dipikirin. Kapan pulang, Om? (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Kilas Kiprah dan Ambisi JK

Di usianya yang saat ini menginjak 75 tahun sepertinya semua hal sudah dicapai oleh JK – begitu kalau kita menggunakan cara berpikir orang pada...

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...