Pinter EkbisBakmi: Makanan Panjang Umur?

Bakmi: Makanan Panjang Umur?


Satu makanan ikonik yang telah mendapatkan tempat di hati banyak orang adalah bakmi. Bakmi adalah hidangan mi yang dihidangkan dengan beragam saus, daging, sayuran, dan rempah-rempah – menciptakan paduan cita rasa yang menggugah selera.

Asal-usul bakmi di Indonesia menarik untuk dipelajari. Lantaran, jika ditilik, sebenarnya bakmi bukanlah makanan asli Indonesia – mengingat orang Indonesia tidak mengenal tepung terigu dahulu. Lantas, dari mana asal bakmi hingga bisa menjadi makanan yang umum dikonsumsi di Indonesia?

Bakmi mempunyai sejarah panjang yang melibatkan pengaruh dari berbagai budaya. Asal mula mi sendiri diduga berasal dari Tiongkok dan diakui telah hadir di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu.

Bakmi masuk ke Indonesia bersamaan dengan para imigran dari Tiongkok ke Nusantara selama berabad-abad. Para imigran memulai kehidupan baru mereka di Nusantara dan ternyata mereka cocok tinggal di “Negeri Selatan” ini.

Mereka membawa dan memerlukan makanan sebagai santapannya sehari-hari.  Makanan yang mereka santap merupakan makanan yang berasal dari daerah asal dan sudah akrab di lidah para imigran.

Para perantau yang datang sekali waktu menginginkan makanan seperti yang ada di tempat asalnya. Namun, karena keterbatasan dan perbedaan bahan di Nusantara, para imigran berusaha menyesuaikan diri dengan apa yang ada di tempat tinggal barunya. Hal tersebut dapat menjadi alasan mengapa kini kita sering kali menemukan bakmi dengan berbagai varian rasa dan topping.

Bakmi yang pada dasarnya menggunakan minyak babi dan topping babi sekarang akhirnya dimodifikasi dengan menggunakan minyak ayam hingga minyak bawang karena menyesuaikan kebutuhan dengan selera dan budaya masyarakat lokal.

Sebagai penutup, bakmi tidak hanya sebagai hidangan yang sering disantap, melainkan juga memiliki filosofi tersendiri yang cukup melekat. Salah satu makna dan filosofi dalam bakmi adalah melambangkan kehidupan yang panjang. Di beberapa negara Asia Timur, konon terdapat tradisi pada saat berulang tahun untuk makan bakmi atau mi dengan catatan bakmi tersebut tidak boleh putus berdasarkan kepada filosofi yang ada.

Yang berulang tahun hari ini, jangan lupa makan bakmi ya. 😀 (A49)

Exclusive content

Latest article

More article