HomeNalar PolitikRencana Kunjungan Kenegaraan Raja Arab Saudi

Rencana Kunjungan Kenegaraan Raja Arab Saudi

Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, rencananya akan mengunjungi Indonesia awal Maret nanti. Kunjungan ini tak hanya akan menjadi salah satu peristiwa penting, tapi juga istimewa bagi Indonesia.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Kunjungan Raja Salman bin Abdulazis Al Saud ini, akan menjadi lawatan Raja Arab Saudi kedua sejak 47 tahun lalu, yaitu saat Raja Faisal bin Abdulazis Al Saud di tahun 1970. Menurut Ketua Majelis Al Syura‎ Kerajaan Arab Saudi, Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al Syeh, kunjungan ini adalah bentuk perhatian Raja Salman kepada Indonesia sebagai salah satu negara mayoritas berpenduduk Islam di dunia.

Kunjungan yang rencananya akan dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 9 Maret ini, tak hanya diisi dengan kunjungan resmi, namun juga wisata. Berdasarkan informasi, kunjungan kenegaraan akan dilakukan tanggal 1 hingga 3 Maret, dan selebihnya Raja Salman bersama rombongan akan beristirahat di Bali. Jumlah rombongan yang dibawa ke Indonesia juga jumlahnya sangat istimewa, kabarnya hingga mencapai 1.500 orang, belum ditambah oleh 10 menteri dan 25 pangeran.

Dalam kunjungan kenegaraannya nanti, Raja Salman akan membahas kemungkinan kerjasama dan penanaman investasi yang cukup besar di Indonesia. Salah satunya adalah kerjasama antara perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, dengan Pertamina yang nilainya mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 79,8 triliun untuk mengembangkan kilang minyak di Cilacap.

Selain itu juga ada beberapa bentuk kerjasama yang disepakati oleh kedua negara, yaitu promosi seni dan warisan budaya, pertukaran ahli kesehatan haji dan umrah, serta promosi Islam moderat yang di dalamnya mencakup dakwah dan pertukaran ulama.

Pada kesempatan tersebut, rencananya Presiden Jokowi juga akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pemberian bintang kehormatan ini sebagai balasan, karena Presiden juga pernah mendapatkan bintang kehormatan tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi saat berkunjung ke negara tersebut.

Baca juga :  Menkominfo dan Kegagalan Menteri “Giveaway” Jokowi?

Sebagai sesama negara yang memiliki penduduk mayoritas Muslim, kerjasama ekonomi, teknologi, dan cendikia akan sangat menguntungkan kedua negara. Terutama bagi Indonesia, karena Arab Saudi merupakan produsen minyak terbesar dan berteknologi maju, sehingga dapat dimanfaatkan dalam kerjasama alih teknologi dan pengetahuan. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Tarung 3 Parpol Raksasa di Pilkada

Pilkada Serentak 2024 menjadi medan pertarungan sengit bagi tiga partai politik besar di Indonesia: PDIP, Golkar, dan Gerindra.

RK Effect Bikin Jabar ‘Skakmat’?�

Hingga kini belum ada yang tahu secara pasti apakah Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Kira-kira...

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Siasat Demokrat Pepet Gerindra di Pilkada?

Partai Demokrat tampak memainkan manuver unik di Pilkada 2024, khususnya di wilayah-wilayah kunci dengan intrik tarik-menarik kepentingan parpol di kubu pemenang Pilpres, Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lantas, mengapa Partai Demokrat melakukan itu dan bagaimana manuver mereka dapat mewarnai dinamika politik daerah yang berpotensi merambah hingga nasional serta Pilpres 2029 nantinya?

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Alasan Banyaknya Populasi Asia

Dengarkan artikel berikut Negara-negara Asia memiliki populasi manusia yang begitu banyak. Beberapa orang bahkan mengatakan proyeksi populasi negara Asia yang begitu besar di masa depan...

Rasuah, Mustahil PDIP Jadi “Medioker”?

Setelah Wali Kota Semarang yang juga politisi PDIP, Hevearita Gunaryanti Rahayu ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), plus, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang masih menjalani proses hukum sebagai saksi di KPK dan Polda Metro Jaya, PDIP agaknya akan mengulangi apa yang terjadi ke Partai Demokrat setelah tak lagi berkuasa. Benarkah demikian?

Trump dan Bayangan Kelam Kaisar Palpatine�

Percobaan penembakan yang melibatkan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (13/7/2024), masih menyisakan beberapa pertanyaan besar. Salah satunya analisis dampaknya ke pemerintahan Trump jika nantinya ia terpilih jadi presiden. Analogi Kaisar Palpatine dari seri film Star Wars masuk jadi salah satu hipotesisnya.�

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...