HomeNalar PolitikAmien Rais dan Simpul Kekuatannya

Amien Rais dan Simpul Kekuatannya

Amien Rais berkali-kali membuat sikap dan pernyataan yang tajam kepada lawan politiknya. Hingga hari ini Amien adalah politisi yang sangat berpengaruh dan belum pernah disandera oleh lawannya, dia bisa tetap aman meski sepak terjangnya cukup keras. Apa yang menjadikan Amien begitu kuat?


PinterPolitik.com

Amien Rais adalah salah satu polisi yang memiliki pengaruh besar di Indonesia. Pengaruh tersebut terbukti dari bagaimana dia terus muncul di kancah politik nasional pasca dia lengser dari kursi MPR. Artinya tanpa jabatan struktural di pemerintahan pun Amien Rais tetap mampu bermain politik.

Hari ini Amien Rais kerap melontarkan pernyataan yang mengkritik Jokowi dengan keras, menyebut Jokowi bebek lumpuh, menyebut Jokowi PKI, menuduh Jokowi berbohong soal sertifikat tanah dan menuding ada partai setan.

Dia juga yang pertama kali mencetuskan people power, ketika Kivlan Zen, Eggy Sudjana dan tokoh-tokoh lain dikriminalisasi dengan makar, Amien sejauh ini terlihat masih aman-aman saja.

Pernyataan Amien bahkan secara jelas bahwa dia akan melindas KPU jika curang. Di Simposium Kecurangan Pemilu 2019, Amien mengubah konsep people power menjadi Gerakan Kedaulatan Rakyat, dan siapapun yang berhadapan akan digilas.

Tak hanya itu, Amien juga kerap memberikan ancaman kepada lawan politiknya. Di kesempatan lain dia mengancam akan membuka semua kasus korupsi yang megendap di pemerintah dan tidak dibongkar oleh pemerintah. Amien juga berani mengancam Wiranto dan akan membawa kasusnya ke ranah internasional.

Amien juga adalah lokomotif terdepan di gerakan reformasi 1998, yang tidak diberantas Soeharto. Di masa reformasi Amien memberikan kritik tajam ke Soeharto dan terus menerus mendorong gerakan massa, disamping itu, Amien juga sering berkomunikasi dengan wartawan internasional dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia. Jadi Amien seakan menjadi wajah dari seluruh suara bangsa di dalam maupun luar negeri, suaranya begitu membahana dan didengar oleh semua.

Uniknya Amien bisa tetap aman hingga hari ini, dan menjadi tokoh besar, dia juga memiliki pengaruh besar, di tahun 2014 hingga 2019 memiliki posisi sentral di kubu Prabowo. Ditengah negatifnya pemberitaan soal Amien, entah bagaimana caranya Amien Rais masih bisa tetap bermain di panggung politik Indonesia, itu yang menjadi pertanyaan besar.  

Ketokohan Reformasi, Muhammadiyah, Mesin PAN

Angin reformasi menaikkan namanya, dia memegang peranan sentral, Amien banyak dielu-elukan oleh demonstran mahasiswa. Sebelum Soeharto lengser Amien menjadi pihak yang secara terang-terangan mengatakan bahwa umur Soeharto tinggal menunggu hari.

Ketokohan reformasi inilah yang mampu menghantarkannya menjadi ketua MPR di tahun 1999, meski suara PAN hanya mendapat sekitar 7,4% saja, selain ketokohan reformasi dan kekuatan Muhammadiyah. Manuver Amien memang luar biasa.

Di Muhammadiyah dengan basis 50 juta suara, angka loyalis PAN konsisten dari 6 hingga 7 juta suara. Hanya sebagain kecil yang menjadi pemilih setia PAN, sisanya dibagi ke PKS, dan lari ke partai nasionalis lainnya.

Baca juga :  Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Saat itu, Amien mampu memobilisasi massa Muhammadiyah ke pangkuannya, debut PAN menghasilkan 7,5 juta suara di tahun 1999. Sebab Amien baru saja mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Muhammadiyah di tahun 1998 ketika mendirikan PAN.

Ketika akan maju sebagai Presiden di 2004 dia kalah. Salah satu yang menjadikan dia kalah adalah karena basis massa Amien nyatanya konstan, tidak bertambah dan tidak berkurang, apalagi dengan manuver dia menurunkan Gus Dur mencederai banyak kalangan. Terutama NU saat itu yang kemudian memperuncing hubungan Muhammadiyah dan NU.

Namun hari ini banyak yang mempertanyakan ketokohan reformasi Amien, banyak yang melihat dia hanya pembonceng semata, dan bahkan dia berkhianat sebab atas amanat Undang-Undang yang dipelopori Amien Rais, kekuatan korporasi Barat masuk dengan bebas ke Indonesia.

Basis Muhammadiyah, PAN, dan ketokohan reformasi mungkin menjadikan dia sangat disegani, tetapi simpul lanjutan apa yang kiranya menjadikan dia kuat hingga hari ini?

Amien Rais dan Kaitan dengan Ikhwanul Muslimin

Ikhwanul Muslimin bisa jadi adalah salah satu jejaring kekuatan Amien Rais. Hal ini diungkapkan dalam sebuah dokumen, sebagaimana dikutip oleh Unheeded Warnings yang disunting oleh Richard J. Leitner dan Peter M. Leitner. Disertasi Amien Rais sendiri berjudul “The Moslem Brotherhood in Egypt: its Rise Demise, and Resurgence”. Amien memang menggeluti bidang politik timur tengah. Amien menjadi pengamat Indonesia terhandal di bidang politik timur tengah.

Amien juga didapuk sebagai dosen yang mengampu mata kuliah sejarah dan diplomasi timur tengah, teori politik internasional hingga teori revolusi. Sehingga pemahaman Amien soal timur tengah dan Ikhwanul Muslimin tidak diragukan lagi.

Arsiran kedekatan Amien dengan wilayah Timur Tengah tidak hanya sebatas pada objek kajian semata, namun juga pemikiran. Ikhwanul Muslimin memiliki corak puritanisme dalam beragama, mereka ingin mengembalikan Islam ke dalam bentuk termurninya, dan hal tersebut yang juga dilakukan oleh Ahmad Dahlan ketika membangun Muhammadiyah di 1912.

Kedekatan Amien terjalin dengan Ikhwanul Muslimin selama melakukan riset doktoralnya di Mesir sebagai mahasiswa luar biasa di Universitas Al-Azhar Kairo selama satu tahun.

Kekentalan hubungan Amien dengan islam sebagai ideologi dasar perjuangan sejatinya sudah tertelisik dari skripsi dia ketika lulus dari UGM yang membahas soal politik Israel yang pro-Barat. Islam sering dipertentangkan dengan Barat, dan bagaimana Amien juga konsisten mengkritik soal kepemilikan asing di Indonesia, termasuk Freeport.

Baca juga :  Indonesia Akan Merapat ke AS di Era Prabowo?

Jaringan Ikhwanul Muslimin disebut memiliki pengaruh dan daya tawar kuat sebab banyak pengusaha muslim kaya yang menyokong di belakangnya, termasuk bagaimana beberapa organisasi dan partai politik di Indonesia yang jelas mereka memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin, juga selalu kompak bersama dengan Amien Rais.

Amien Rais punya kekuatan super! Click To Tweet

Chicago Connection dan Garis Rockefeller

Di luar itu, Amien Rais mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Amerika Serikat, melalui program fullbright, salah satu beasiswa paling prestisius saat itu. Amien mengambil University of Chicago di program doktoralnya dengan peminatan Politik Timur Tengah.

Amerika sendiri terkenal dengan agenda dia dengan menebarkan pemikirannya lewat perguruan tinggi dan menjalar ke seluruh dunia. Dan turut membidani banyak gerakan Islam di dunia, termasuk lewat ke dekatannya dengan Arab Saudi.

Kepentingan Amerika ini ditambah dengan akar sejarah dari University fo Chicago yang didirikan oleh John Davison Rockefeller Sr, salah seorang konglomerat dunia yang menggerakkan bisnisnya di sektor minyak melalui Standard Oil Company, yang afiliasinya beredar dari ExxonMobil, Chevron, sampai British Petroleum (BP).

Chicago Connection juga dikenal memiliki pengaruh besar di dunia. Ada banyak sekali tokoh yang pemikirannya merevolusi dunia, mulai dari eksobiologi Karl Sagan, ekstragalaktik kosmologis Ediwn Hubble, hingga pemikir ekonomi dunia seperi Paul Samelson, juga Milton Friedman.

Moneterisme ala Friedman dan masuknya AS sering disebut menjadi biang kerok dari ekonomi Indonesia di tahun 1998, beserta Amien Rais yang ikut menumpanginya di gerakan refromasi. Bisa jadi Amien memang memiliki talian kuat dengan mereka semua, Amerika dan berbagai jejaringnya.

Konsistensi, Ideologi dan Basis Akar Rumput

Selain semua itu, Amien selama ini memang menunjukkan sikap yang keras dan cukup konsisten. Dia tidak seperti para politisi lain yang mudah goyah dengan hanya iming-iming jabatan serta kepentingan sementara. Amien juga tidak menjabat sebagai bagian struktural pemerintah apapun pasca dia tidak lagi menjadi ketua MPR RI 1998-2004.

Konsistensi kritik yang diberikan pada Jokowi, persis seperti yang dia juga sampaikan ke Soeharto dan SBY. Tidak pandang bulu dan cenderung keras. Sikap yang konsisten ini menjadi basis bagi sebuah kekuatan personal.

Ideologi yang dianut Amien juga tidak berubah, dia vokal menyuarakan soal banyaknya kepentingan asing di Indonesia, dan ketidakberpihakan ekonomi pada masyarakat pribumi menurutnya.

Dan rajinnya dia turun ke basis massa, bersentuhan langsung dengan masyarakat di usia dia yang sudah sangat sepuh menjadikan satu magnet tersendiri di masyarakat. Seluruh aksi demo gerakan membela Islam tidak pernah absen ditinggalkan Amien.

Jejak-jejak kekuatan itu masih jelas, kata reformasi, Muhammadiyah, PAN masih lekat dengan Amien Rais, ditambah kedekatannya dengan Ikhwanul Muslimin dan simpatisannya di Indonesia, juga bisa jadi Amerika Serikat. Yang tersisa hanya konsistensi, kerasnya ideologi dan rajinnya Amien turun ke basis akar rumput.

Namun jika semua hal tersebut tidak bisa menjadi sokongan kuat di tubuh Amien Rais, sangat mungkin Amien mengetahui sesuatu yang besar dalam negara, yang jika dibongkar akan menggegerkan seluruh bangsa ini, akan mengguncang seluruh elite politik Indonesia.

Berdasarkan teori dari Alex Mintz bahwa politisi cenderung untuk membuat keputusan yang kompleks, dan bersifat strategis berjangka panjang, dengan demikian dia bisa bertahan dalam gejolak apapun.

Kita tunggu saja kekuatan Amien Rais ini akan berlangsung seperti apa dan berapa lama. (N45)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Politik Kebahagiaan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno kerap menampilkan aktivitas politik yang menyenangkan, penuh dengan canda tawa, penuh dengan energi positif. Sandiaga membangun narasi politik kebahagiaan dalam dirinya. PinterPolitik.com Sedari...

Tito Berpeluang di Pilpres 2024?

Keberhasilan Polisi menangani kerusuhan di demo 22 Mei menaikkan nama Tito Karnavian sang Kapolri. Namanya masuk di radar Pilpres 2024, akankah Tito berhasil membidik...

Demo 22 Mei, Proyek Demokrasi Bayaran?

Demo 22 Mei di Bawaslu berakhir ricuh, banyak yang menduga disusupi provokator. Polisi menangkap 257 tersangka dengan barang bukti uang, batu, bom Molotov, serta...