HomeCelotehStrategi Puan Selamatkan DPR

Strategi Puan Selamatkan DPR

“Seminggu ke depan DPR mulai dikosongkan dulu karena mau disemprot disinfektan”. – Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR Sufmi


PinterPolitik.com

Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang membatasi aktivitas masyarakat yang melibatkan banyak orang memang menjadi langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona. Nah, kebijakan tersebut kemudian disikapi juga oleh DPR RI.

Lembaga tersebut diketahui meliburkan diri selama sepekan karena gedung dan segala fasilitasnya akan disemprotkan dengan disinfektan terlebih dahulu demi mencegah penyebaran virus yang saat tulisan ini dibuat telah positif menjangkiti 134 orang di Indonesia.

Puan Maharani selaku Ketua DPR RI disebut juga menginstruksikan PNS di lingkungan DPR RI untuk bekerja dari rumah.

Wah, jadi sepi dong lembaga legislatif ini.

Hmm, sebenarnya nggak perlu ada kasus virus corona pun DPR udah sepi kok. Tengok aja kalau ada rapat-rapat penting, yang hadir kadang cuma beberapa orang saja. Uppps. Padahal udah digaji besar loh dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Ckckckck.

Sekarang kan juga lagi ada beberapa produk hukum yang tengah mendapatkan sorotan penting dan sedang dibahas oleh DPR. Salah satunya adalah Omnibus Law alias “Undang-Undang Sapu Jagat” yang dalam beberapa waktu terakhir sempat mendatangkan protes keras dari kaum buruh karena dianggap terlalu berpihak pada pengusaha.

Bahkan, produk hukum ini dipercaya akan mendatangkan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, katakanlah setelah diberlakukan.

Selain Omnibus Law, DPR juga punya banyak PR yang belum diselesaikan. Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual hingga kini belum juga disahkan. Lalu, beberapa waktu terakhir DPR juga didemo sama para ojek online alias ojol akibat munculnya wacana dari Komisi V yang tak setuju sepeda motor menjadi angkutan umum.

Beh, DPR memang harus hati-hati. Soalnya semakin banyak masyarakat Indonesia yang melek terhadap politik dan pemberitaan secara keseluruhan.

Nah, tapi gara-gara virus corona, tekanan terhadap DPR jadinya bisa berkurang nih. Soalnya jadi nggak ada bahan buat ngritik DPR. Paling yang dikritik terus adalah Pak Jokowi dan jajarannya yang dinilai “gagap” menghadapi kondisi kepanikan di tengah masyarakat. Eh.

Hmm, emang jitu nih strategi Bu Puan buat “menyelamatkan” DPR untuk sementara waktu. Soalnya, kalau nggak ada virus corona, pasti setiap hari kita akan terus disuguhkan pemberitaan tentang Jiwasraya yang masih nggak jelas.

Belum lagi soal Harun Masiku yang entah ada di mana. Kan masyarakat jadi memikirkan nasibnya politisi PDIP itu sambil nyanyi lagunya Kangen Band: “Kamu di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa”. Uppps. (S13)

► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Operasi Bawah Tanah Singkirkan PDIP dari Ketua DPR?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.