BerandaCelotehSiasat Luhut Tepis Isu Pro Tiongkok

Siasat Luhut Tepis Isu Pro Tiongkok

“It’s not about the money money money,” – Jessie J, Price Tag


PinterPolitik.com

Sepertinya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mulai ngeh juga nih kalau pemerintahan Pak Jokowi dan mungkin dirinya kerap dianggap terlalu pro Tiongkok. Oleh karena itu, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mungkin merasa perlu menepis hal tersebut.

Jadi, Pak Luhut ini beberapa waktu lalu baru saja mengumumkan kalau Indonesia bakal kedatangan investasi dari Uni Emirat Arab (UEA). Dana yang bakalan dari negeri kaya minyak ini tergolong tidak main-main. Siap-siap ya dengernya, US$ 20 miliar atau sekitar Rp 280 triliun! Wah, lumayan juga ya.

Kalau kata Pak Luhut, investasi ini disepakati ketika Pak Jokowi bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi, UEA. Konon, kerja sama yang direncanakan terjalin itu di bidang energi, kesehatan, agrikultur, pendidikan, infrastruktur, manufaktur dan Sovereign Wealth Fund.

Secara spesifik, Pak Luhut melontarkan pernyataan khusus nih terkait dengan masuknya investasi dari UEA ini. Pak Luhut minta jangan selalu dikaitkan dengan Tiongkok atau pro Tiongkok. Datangnya investasi dari UEA ini jadi gambaran kalau Indonesia gak ketergantungan kepada Tiongkok.

Eh, apakah ini jadi pertanda kalau Pak Luhut mulai berpaling ke jazirah Arab?

Ya gak tahu juga sih. Kan gak bisa menuduh juga. Yang jelas, kalau kata Pak Luhut siapa saja yang mau berinvestasi yang bisa masuk asalkan memenuhi lima syarat investasi yang sudah diterapkan di negeri ini.

Hmmm, iya juga sih, selagi ada negara yang mau memberi kucuran dana bermanfaat sih kenapa gak dimaksimalkan aja. Ya seperti Tiongkok jugalah yang oleh Pak Luhut dibilang punya uang yang gak bertuhan. Kalau UEA atau negara lain punya uang semacam itu ya lumrah aja kalau memang mau dimanfaatkan.

Baca juga :  KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

Ya, semoga aja Pak Luhut bisa terus membuka investasi bermanfaat dan tidak memberatkan ke dalam negeri. Kan Pak Jokowi punya banyak program yang harus digenjot, jadi investasi ini bisa sangat membantu.

Sekalian, kalau investasi banyak mengalir, tudingan pro Tiongkok mungkin bisa dikikis baik itu di dalam negeri maupun di mata internasional. Ya, biar seimbanglah. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...