HomeCelotehSaat Tommy Soeharto Gugat Pemerintah

Saat Tommy Soeharto Gugat Pemerintah

Kecil Besar

“Pak Tommy itu berharap agar ini selesai lewat mediasi, untuk kelancaran pembangunan demi kepentingan umum. Sebelum kita melayangkan gugatan kita sampaikan keberatan, bahwa kejadian perhitungan itu sesungguhnya kami tidak pernah dilibatkan”. – Victor Simanjuntak, Pengacara Tommy Soeharto


PinterPolitik.com

Cendana. Bahasa Inggrisnya sandalwood. Ini merupakan jenis tanaman dari genus Santalum yang menghasilkan kayu aromatik. Nggak tanggung-tanggung cuy, wangi kayunya itu bisa bertahan selama berabad-abad. Iyess, bukan hanya tahun, tapi sampai berabad-abad.

Karena keunikan dan wanginya tersebut, pohon cendana ini sempat mengalami over-harvesting alias dipanen secara tak terkendali di masa lalu, sehingga membuatnya sempat menjadi langka. Wih. Di Indonesia kayu cendana banyak ditemukan di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Pemerintah Pahami Corona sebagai Black Swan?

Tapi, kalau bicara konteks Indonesia, kata cendana itu sebenarnya lebih dikenal masyarakat bukan terkait tanamannya, melainkan satu entitas keluarga penguasa. Iyess, itu adalah Keluarga Cendana.

Ini adalah sebutan untuk keluarga Presiden Soeharto. Sebutan itu karena rumah mereka adanya di Jalan Cendana ya. Bukan karena banyak pohon cendana atau gimana-gimana. Uppps.

Anak-anak Keluarga Cendana sampai saat ini masih punya pengaruh yang besar loh. Khusus untuk dunia politik, setidaknya ada Mbak Tutut, Mbak Titiek dan Tommy Soeharto. Ketiganya bisa dibilang yang paling aktif dalam politik.

Nah, kabar terbaru lagi datang dari Tommy. Doi sedang mengajukan gugatan kepada pemerintah loh. Ini terkait penggusuran bangunan miliknya di kawasan proyek Tol Depok-Antasari (Desari). Nggak tanggung-tanggung, doi menggugat pemerintah agar membayar Rp 56 miliar.

Wih, pemerintah sendiri mengklaim tak ada masalah dari proyek pembangunan tersebut. All is fine lah kira-kira. Namun, yang namanya sebuah proyek pembangunan, pasti selalu saja ada benturan kepentingan.

Baca juga :  Titiek Puspa: ‘Pinnacle’ Nyanyian Soeharto?

Well, gugatan ini menarik untuk diikuti sih, gimana kira-kira hasilnya nanti. Yang jelas ini jadi satu dari sekian banyak masalah hukum yang tengah mempertentangkan anak-anak Keluarga Cendana dengan negara. Sebelumnya juga ramai tuh soal Yayasan Supersemar.

Menarik untuk ditunggu ya, apakah Keluarga Cendana akan seperti nama tumbuhan aslinya. Yang wanginya bisa terus bertahan selama berabad-abad lamanya. Hehehe. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Indonesia Thugocracy: Republik Para Preman?

Pembangunan pabrik BYD di Subang disebut-sebut terkendala akibat premanisme. Sementara LG “kabur” dari investasinya di Indonesia karena masalah “lingkungan investasi”.

It is Gibran Time?

Gibran muncul lewat sebuah video monolog – atau bahasa kekiniannya eksplainer – membahas isu penting yang tengah dihadapi Indonesia: bonus demografi. Isu ini memang penting, namun yang mencuri perhatian publik adalah kemunculan Gibran sendiri yang membawakan narasi yang cukup besar seperti bonus demografi.

Aguan dan The Political Conglomerate

Konglomerat pemilik Agung Sedayu Group, Aguan alias Sugianto Kusuma, menyiapkan anggaran untuk program renovasi ribuan rumah.