BerandaCelotehRizieq Shihab dan Republik Koboi

Rizieq Shihab dan Republik Koboi

“Tidak ada satupun di antara kami, baik saya, keluarga maupun seluruh laskar pengawal yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, mepet, mengganggu adalah dari kepolisian. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami”. – Rizieq Shihab, Imam Besar FPI 


PinterPolitik.com

Aksi polisi yang menembak 6 orang laskar Front Pembela Islam alias FPI masih menjadi topik perdebatan yang ramai dipergunjingkan publik. Well, dengerin cerita-ceritanya aja udah langsung kebayang kayak di film-film action yang ada aksi kebut-kebutan dan kejar-kejaran di jalan. Apalagi ini di jalan tol kejadiannya.

Yang kemudian menjadi konsen publik adalah terkait aksi extrajudicial killing atau pembunuhan/penghukuman mati di luar pengadilan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Banyak pihak menilai aksi kepolisian tersebut berlebihan karena sudah menggunakan senjata api.

Beberapa lembaga seperti Amnesty International Indonesia dan KontraS mendesak kepolisian menginvestigasi kejadian ini dan melihat apakah ada pelanggaran prosedural terkait penggunaan senjata api.

Mereka juga mendesak agar prinsip-prinsip HAM tetap dijunjung sekalipun dalam konteks penegakan hukum.

Wih, ngeri-ngeri sedap cuy. Soal extrajudicial killing itu sendiri mirip-mirip lah dengan apa yang terjadi di Filipina di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte saat ini. Buat yang belum tahu, Duterte emang menggunakan kekerasan dan extrajudicial killing untuk memberantas peredaran narkoba. Bandar, pengedar dan bahkan ada juga pengguna yang nyawanya harus berakhir di ujung senjata.

Tapi, konteksnya tentu berbeda karena FPI katakanlah tidak terlibat dalam kasus besar seperti narkoba, terorisme, dan lain sebagainya. Ini hanya tentang Rizieq Shihab – sang Imam Besar organisasi tersebut – yang beberapa waktu terakhir dipanggil untuk diperiksa kepolisian terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga :  Benarkah Nyali Jokowi Lampaui SBY?

Hmm, makanya, nggak heran banyak yang bilang Indonesia kayak berasa kembali ke era-era koboi. Itu loh, yang kalau kita nonton film-film berlatar tahun 1800-an atau 1900-an awal, suka ada adegan sheriff berhadapan dengan perampok atau penjahat, dan cepat-cepatan siapa yang nembak duluan.

Ini tentu buruk sih untuk citra hukum dan politik di Indonesia secara keseluruhan. Pasalnya, warisan tentang extrajudicial killing dulu sangat lekat dengan rezim Orde Baru. Petrus alias penembakan misterius dan sejenisnya adalah beberapa contohnya.

Hmm, semoga kita nggak balik lagi ke zaman itu ya. Soalnya kasihan mereka-mereka yang tewas karena berjuang agar negara ini bisa masuk ke era reformasi. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...