BerandaCelotehPSI Siap Langgar “Fatwa” Sendiri?

PSI Siap Langgar “Fatwa” Sendiri?

“Mmm, baby, I don’t understand this. You’re changing, I can’t stand it” – XXXTENTACION, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Kedatangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di panggung politik Indonesia – setidaknya bagi beberapa orang – dirasakan bak angin segar. Visi, misi, dan kader-kadernya dinilai berbagai pihak memiliki kedekatan dengan isu-isu yang menjadi perhatian bagi kelompok muda, seperti kalangan milenial dan generasi Z.

Kader-kadernya yang berusia sekitar 45 tahun ke bawah seenggaknya nih menghilangkan sejenak kebosanan publik atas wajah-wajah lama yang bercokol di puncak politik nasional. Iklan-iklan politik mereka juga dinilai unik dan berbeda.

Wajar saja. Sikap-sikap yang diekspresikan oleh partai ini juga kerap bertentangan dengan pola-pola politik lama. Soal politik dinasti yang marak di banyak daerah misalnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni dengan tegas siap melawan pola-pola dinasti.

Prinsip idealis PSI juga terlihat nih ketika ramai-ramai Pemilu 2019 lalu. Partai yang kala itu mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin berani menyatakan sikap bahwa haram hukumnya bagi mereka untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kerap dianggap berhaluan konservatif dalam setiap pemilihan daerah.

Wah, memang nih, energi anak-anak muda perlu diekspresikan mengikuti prinsip-prinsip ideal. Bukan tidak mungkin politisi-politisi muda lainnya akan muncul dan mengikuti jejak keberanian dan idealisme para politisi PSI.

Mungkin, ini nih alasan mengapa PSI ingin mendukung Gibran Rakabuming Raka – pengusaha muda sekaligus putra Presiden Jokowi – untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo pada tahun 2020 nanti. Barang kali, PSI ingin nih politisi-politisi muda bermunculan, termasuk Gibran. Hehe.

Eh, tapi jadi agak aneh ya? Bukannya PSI sebelumnya menolak pola-pola politik dinasti ya? Kok sekarang malah hendak mendukung Gibran yang kini ramai disebut-sebut identik dengan politik dinasti?

Uniknya lagi nih, guna mengusung Gibran, PSI pastinya nggak bisa sendirian dong. Seperti kata pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”, partai anak muda ini bukan tidak mungkin akan bergabung dalam koalisi dengan partai-partai lain, seperti Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan – jangan sampai lupa nih – PKS. Pasalnya, PKS juga melirik Gibran guna diberikan dukungan.

Wah, hati-hati lho. Kan, sebelumnya dibilang haram nih buat berkoalisi dengan PKS. Bisa-bisa, PSI nanti melanggar larangan sendiri lho kalau jadi berkoalisi. Masa iya “fatwa” sendiri dilanggar? Hehe.

Ya, boleh jadi, inilah salah satu cara PSI agar regenerasi politik yang diinginkan agar “perubahan” yang dinginkan dapat tercapai. Mungkin, seperti lirik rapper XXXTENTACION di awal tulisan, perubahan yang dibawa oleh PSI inilah yang sulit untuk dipahami. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

blank

Baca juga :  Pabrik Sumber Polusi Akan Ditutup
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Mengembalikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

“Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

More Stories

Kok Xi Jinping “Modifikasi” Al-Qur’an?

Pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok dikabarkan ingin "modifikasi" Al-Qur'an dengan padukan Konfusianisme. Mengapa Xi ingin demikian?

Sejarah Sablon: dari Dinasti Song hingga Kaos Kampanye

Teknik percetakan kaos seperti sablon semakin digunakan untuk ekspresikan diri, termasuk untuk atribut kampanye politik. Bagaimana sejarahnya?

Tanah Abang ‘Berubah’ Jadi Keranjang Kuning

Pedagang dan UMKM Tanah Abang makin terancam dengan adanya 'keranjang kuning'. Mengapa TikTok Shop bisa mengancam UMKM?