HomeCelotehParadoks Puan Maharani

Paradoks Puan Maharani

“Kami di DPR terus bekerja, meski ada penyesuaian dengan protokol kesehatan, tapi tidak mengurangi efektivitas dari kinerja anggota parlemen”. – Puan Maharani, Ketua DPR RI


PinterPolitik.com

Pandemi Covid-19 memang menghambat banyak hal. Ekonomi misalnya, tidak bisa berjalan dengan lancar seperti sebelum-sebelumnya. Demikianpun di bidang pendidikan, di mana aktivitas belajar mengajar sepenuhnya terganggu dan menjadi amat sulit dilakukan.

Nah, saat banyak pihak merasa terganggu, hal sebaliknyalah yang dirasakan oleh DPR. Setidaknya demikianlah yang disampaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani. Politisi PDIP itu menegaskan bahwa kerja parlemen tidak terganggu meski saat ini pandemi Covid-19 di Tanah Air belum juga mereda.

Doi menyebutkan bahwa sidang-sidang dan pembahasan anggaran misalnya, tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Rapat-rapat juga bisa terjadi secara virtual.

Hmmm, tapi emang yakin para anggota DPR bisa terlibat dengan baik ketika lebih banyak rapat virtual? Nanti pada AFK alias away from keyboard semuanya dan malah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Lagian, sebelum pandemi pun kritikan terhadap kehadiran anggota DPR dalam sidang-sidang di DPR juga sudah mengemuka. Bangku-bangku yang kosong saat paripurna, RUU-RUU yang nggak kelar-kelar sekalipun sangat mendesak dan penting, dan lain sebagainya, menjadi wajah kritikan terhadap para anggota dewan.

Lha, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) misalnya, sampai saat ini nggak jelas-jelas juga batang hidungnya. Padahal, para aktivis perempuan sudah teriak-teriak dan meminta agar RUU ini segera diselesaikan karena begitu mendesaknya isu kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Jadi paradoks banget nggak sih pernyataannya Bu Puan? Soalnya ya pandemi nggak pandemi kalau dilihat-lihat seperti sama aja gitu. Uppps.

Hmm, mungkin biar lebih efektif, sidang-sidang virtual yang dibuat oleh DPR kudu pakai tata aturan yang ketat. Misalnya nih, sebelum sidang dimulai, ada pemeriksaan kelengkapan pakaian, ikat pinggang, dan lain-lain. Kan seru tuh kalau sampai ada video viral terkait anggota DPR nggak pakai ikat pinggang. Uppps. Hehehe.

Baca juga :  Puan Maharani 'Reborn'?

Tapi, ngomongin soal ikat pinggang, perlu diperhatikan juga pernyataan Bu Puan selanjutnya. Ini terkait APBN yang saat ini emang lagi dibahas di DPR bersama pemerintah. Doi minta pemerintah agar lebih mempertajam efektivitas penggunaan anggaran agar lebih mampu dirasakan oleh masyarakat.

Hmm, kalau ikat pinggang ekonomi ini sih setuju banget deh. (S13)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.

MK Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran, Tapi Sahkan Prabowo?

Pendapat menarik diungkapkan oleh Denny Indrayana yang menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja hanya mendiskualifikasi Gibran dan tetap mensahkan kemenangan Prabowo sebagai presiden.

Puan x Prabowo: Operasi Rahasia Singkirkan Pengaruh Jokowi?

Megawati disebut menugaskan sang putri, Puan Maharani, untuk melakukan lobi dan pendekatan ke kubu Prabowo sebagai pemenang Pemilu.