HomeCelotehMungkinkah Ma’ruf Amin Mundur?

Mungkinkah Ma’ruf Amin Mundur?

Rumor bahwa Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin akan mundur karena kerap dianggap hanya menjadi sebagai ban serep bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebar di dunia maya. Mungkinkah Ma’ruf mundur dari jabatannya sebagai Wapres?


PinterPolitik.com

Akhir-akhir ini, situasi pandemi Covid-19 bisa dibilang semakin parah dari hari ke hari. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari jumlah kasus harian di Indonesia mencapai rekor baru.

Narasi bahwa sistem kesehatan Indonesia bisa kolaps pun sempat ramai di masyarakat. Sejumlah kebutuhan perawatan pasien Covid-19 juga mulai langka dan mengalami kenaikan harga, mulai dari tabung oksigen hingga obat-obatan yang biasa digunakan untuk terapi pasien Covid-19.

Keresahan publik seperti ini tidak jarang akan dilontarkan kepada para pemimpin negara. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), misalnya, sampai-sampai memberikan julukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King of Lip Service.

Tidak hanya Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin pun menyusul dan menjadi salah satu pejabat yang mendapat julukan dari kawan-kawan mahasiswa. BEM Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberi julukan kepada Ma’ruf sebagai King of Silent.

Katanya sih, julukan ini diberikan kepada Ma’ruf karena sang Wapres dinilai jarang muncul di hadapan publik – apalagi terkait dinamika pandemi Covid-19. Tidak jarang muncul sejumlah meme yang menyebutkan bahwa Kiai Ma’ruf kerap away from keyboard (AFK).

Hmmmimin sih tidak heran kalau Kiai Ma’ruf disebut sebagai King of Silent. Kalau melihat tahun kelahiran beliau – yakni pada tahun 1943, sang Wapres sendiri berasal dari kelompok generasi yang kerap dikaitkan dengan kata “diam” atau “silent”, yakni Silent Generation (1928-1945).

Baca Juga: Ma’ruf Amin Mulai Unjuk Gigi?

Ma'ruf Maruf Amin Mau Mundur

Istilah “silent generation” ini pertama kali dicetuskan oleh majalah Time pada tahun 1951 dan digunakan untuk menggambarkan generasi muda kala itu yang dianggap sebagai generasi yang memilih untuk lebih banyak diam. Generasinya Kiai Ma’ruf ini dinilai tidak terlalu suka untuk membuat manifesto hingga pidato yang berarti di masyarakat.

Hmm, pantas saja Kiai Ma’ruf dinilai lebih banyak diam selaku Wapres. Ya, mungkin, Pak Wapres ini memang sejalan dengan kawan-kawan satu generasinya kali ya? Sama seperti mimin yang suka aktif di media sosial (medsos) layaknya teman-teman satu generasi mimin di generasi milenial dan Gen Z.

Untung aja, Pak Kiai Ma’ruf ini nggak lahir di generasi milenial dan Gen Z ya. Coba kalau iya, bisa-bisa Pak Wapres nanti langsung spill (bercerita di medsos) di Twitter soal berbagai persoalan yang dihadapinya – mulai dari penanganan pandemi sampai dugaan pengabaian Presiden Jokowi kepada dirinya.

Hmmtapi mimin penasaran sih. Seandainya Pak Wapres nanti suka spill, mungkin nggak ya Kiai Ma’ruf bakal spill soal isu akan keinginannya untuk mundur? Soalnya nih, sejumlah pengamat kemarin memunculkan wacana agar Kiai Ma’ruf mundur dari jabatannya sebagai Wapres karena dianggap hanya sebagai ban serep.

Uniknya lagi, muncul juga wacana bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa menggantikan Kiai Ma’ruf sebagai Wapres lhoWaduh, menarik juga nih. Kita-kita makin penasaran nih, Pak Kiai. Spill the tea dongHehe.

Ya, terlepas dari benar atau tidaknya wacana Pak Kiai untuk mundur ini, itu semua kembali ke keputusan beliau sendiri sih. Lagipula, sebagai Wapres, Kiai Ma’ruf memang memiliki jobdesc yang lebih sedikit kan dibandingkan Pak Jokowi.

Selain itu, perhatian publik kan emang udah biasa lebih banyak tertuju ke Presiden dibandingkan Wapres. Media di Amerika Serikat (AS) pun pasti lebih banyak membicarakan Presiden AS Joe Biden dibandingkan Wapresnya, Kamal Harris.

Mimin sih lebih ke, “terserah, Pak Ma’ruf, aja maunya gimanaMonggo, Kiai Ma’ruf. Panjenengan saja yang milih enak-nya gimanaHehe. (A43)

Baca Juga: Akhirnya, Jokowi Dengarkan Ma’ruf Amin


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Arti Kesetiaan Politik: Jokowi vs Prabowo

Dalam politik, nilai kesetiaan mempengaruhi manuver politik. Bagaimana kesetiaan politik dalam kaitannya dengan Jokowi dan Prabowo Subianto?

Dharma Pongrekun vs ‘Elite Global’

Dharma Pongrekun singgung soal elite asing terkait pandemi Covid-19 dalam Debat Pilkada) Jakarta 2024. Mengapa konspirasi bisa begitu diyakini?

Kenapa Pendukung Anies Pilih RK?

Para pemilih Anies Baswedan dinilai cenderung memilih pasangan calon Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Mengapa demikian?