BerandaCelotehMisteri Puan Maharani dan PKS

Misteri Puan Maharani dan PKS

“Saya agak puji Mbak Puan, sebelum Ketua DPR kan Ketua Pemenangan Bapilu, kemudian maju DPR, kemudian maju Menko. Career path-nya ada”. – Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS


PinterPolitik.com

Publik mungkin ingat beberapa hari lalu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebutkan bahwa partainya “akan sangat sulit” berkoalisi dengan dua partai, yaitu PKS dan Partai Demokrat, dalam Pilkada 2020.

Kata “akan sangat sulit” itu bisalah diartikan bahwa dari skala 1 sampai 100, probabilitas koalisi itu kemungkinan ada di bawah 10 persen, bahkan mungkin 5 persen.

Kalau dengan Demokrat, sudah jadi rahasia umum bahwasanya hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah warna utamanya. Keduanya memang untuk waktu yang lama telah berseberangan.

Ada yang bilang karena dendam Mega saat SBY mencalonkan diri menjadi presiden di Pilpres 2004, namun ada juga yang bilang karena peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 alias peristiwa Kudatuli. Bisa di-Google sendiri  ya yang soal peristiwa Kudatuli itu.

Sementara, dengan PKS sebetulnya secara ideologis sudah saling berseberangan. Akibatnya memang sering kali tak ada titik tengah yang bisa menyatukan dua partai ini. PKS sangat Islamis, sementara PDIP cenderung sekuler.

Walaupun demikian, selalu saja ada pertanyaan besar, misalnya mengapa PDIP bisa berkoalisi dengan partai Islam lain seperti PKB dan PPP, namun sangat jarang terjadi dengan PKS? Tak ada yang tahu pasti.

Hubungan kedua partai ini kini memasuki babak baru setelah muncul potensi hampir semua partai di parlemen merapat ke kubu pemerintah. PAN misalnya, mulai meraba-raba peluang menjadi bagian dari kabinet Presiden Jokowi seiring santernya isu reshuffle kabinet beberapa waktu terakhir. Sementara Demokrat cenderung bermain abu-abu, sering kali tak jelas oposisi dan tak jelas pendukung pemerintah.

Baca juga :  Jokowi dan Politik "Game of Thrones"

Tinggal PKS yang masih keras mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, katakanlah dalam penanganan Covid-19 beberapa waktu terakhir.

Makanya, ketika Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera “memuji” Ketua DPR Puan Maharani, banyak pihak yang bertanya-tanya. Belakangan kan lagi ramai perbincangan tentang politik dinasti. Nah, sosok Puan sebagai putri Megawati menjadi salah satu yang disorot.

Namun, kata Pak Mardani, dirinya memuji Puan karena secara career path alias jenjang karirnya, mantan Menko PMK itu jelas tahapan jabatannya. Mulai dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Anggota DPR, lalu jadi Menko PMK, kemudian baru jadi Ketua DPR.

Hmm, yang bikin aneh adalah bukannya jabatan-jabatan itu juga bisa diraih karena Puan anak Megawati juga kan ya? Walaupun doi memang mulai berkarir di PDIP dari bawah, tapi setidaknya ada minimal pengaruh dari sang ibu.

Jangan-jangan pujian Pak Mardani sebetulnya nyindir halus nih. Uppps. Pizz pak hehehe.

Tapi bicara soal PDIP memang bakal jadi topik menarik, apalagi soal pergantian posisi tertinggi di partai tersebut. Pasalnya, sebentar lagi Mega akan pensiun. Dan pertanyaannya, akankah Puan siap menggantikannya? Menarik buat ditunggu. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

Mengembalikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

“Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

More Stories

Di Balik Klaim 1 juta Massa Anies di Makassar

Ribuan massa – bahkan ada yang mengklaim hingga jutaan – memadati acara kunjungan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Makassar. Tidak sedikit yang mengaitkan...

Menuju Yusril vs Mahfud: Duel Profesor di 2024 Bukti Dahsyat Legal Logic?

Pilpres 2024 berpotensi menjadi ajang duel dua profesor hukum: Yusril Ihza Mahendra dan Mohammad Mahfud MD. Yusril disebut-sebut akan jadi cawapres Prabowo Subianto, sedangkan...

Propaganda Rusia di Pilpres RI 2024?

Publik mungkin masih ingat pernyataan Presiden Jokowi jelang Pilpres 2019 tentang “propaganda Rusia” yang digunakan oleh lawan politik untuk mengalahkannya di gelaran elektoral tahun...