HomeCelotehMenhub Budi Karya ‘Nekat’?

Menhub Budi Karya ‘Nekat’?

“Couldn’t control the pace, where is this going?” – XXXTENTACION, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)


PinterPolitik.com

Hey, gengs, bagaimana perasaan kalian nih setelah Pembatasan Sementara Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi mulai berlaku? Pasti merasa lebih lega dong, ya. Bukan hanya kita kok, di negara lain juga sama. Coba tuh lihat Italia. Bulan Mei kemarin, pemerintah setempat sudah memutuskan untuk mengakhiri lockdown.

Sontak saja, giranglah para warganya. Mereka langsung membuka pintu rumahnya, keluar menyapa para kerabat dan teman, serta tidak lupa menyasar ruang-ruang publik yang lama tidak disapa. Kalau sudah begitu, pasti yang diuntungkan adalah penjual gelato – makanan favorit di Italia. Hampir semua toko gelato penuh pembeli.

Pertanyaannya, apa pemerintah Italia nggak khawatir ya? Mimin pikir khawatir pasti ada, tetapi melihat angka penurunan yang relatif landai, barangkali sudah cukup jadi dasar pemerintah memberi kebebasan.

Ya, meski juga pemerintah Italia punya alasan ekonomi tentunya. Dari Italia, mimin sih belajar satu hal bahwa pertimbangan kesehatan harus terjamin dulu, barulah ekonomi bisa dibuka kembali. Memang keren ya warga dan pemerintah di sana – tidak gegabah.

Terus, bagaimana dengan Indonesia? Di negara yang masih tercatat sebanyak 30 ribu lebih jumlah kasus terpapar Covid-19 ini, pemerintah secara nekat memberlakukan PSBB Transisi. Kalau lihat kenaikan pasien yang positif per hari, kayaknya mimin nggak yakin kalau pembukaan tersebut kasusnya seperti di Italia.

Terkait dengan pelonggaran, pemerintah lewat Gugus Tugas Covid-19 sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2020 yang berisi perubahan aturan perjalanan baik dalam maupun luar negeri. Misal nih, soal tes kesehatan bagi pelancong dalam negeri yang tidak harus pakai polymerase chain reaction (PCR), melainkan rapid test doang.

Pokoknya, longgar sudah aturan sosialnya. Menanggapi ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebagai menteri yang ditunggu-tunggu kemunculannya pun langsung mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 41 Tahun 2020 sebagai perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020.

Isi Permenhub terbaru ini lebih longgar lagi. Contoh saja nih, kalau Permenhub kemarin kan penumpang transportasi maksimal 50%, nah, di Permenhub yang baru diubah menjadi 70%.  Dan lagi, syarat administrasi buat jalan-jalan cukup KTP dan surat kesehatan (hasil tes PCR, rapid test, atau surat keterangan bebas influenza) bagi yang di dalam negeri. Wah, akhirnya ekonomi di sektor transportasi sudah bisa berjalan lagi, nih. Hehe.

Tapi, sebentar, kalau dibandingkan dengan tren harian yang naik terus, apa nggak takut nih kalau ternyata pelonggaran bisa berubah menjadi penyebaran? Ya, mimin cuma jaga-jaga aja sihkagak punya maksud menentang keputusan.

Mimin mah apa atuh? Hanya warga biasa yang kaget saat membaca berita kemarin yang berisi kabar dua penumpang pesawat terkena positif Covid-19 sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Duh, dilema jadinya.

Kita semua pasti paham lah ya kalau efek PSBB ini benar-benar bikin dompet kita menangis tersedu-sedu, termasuk juga kas negara sih. Tapi, coba dipikir, misal semua kebijakan terbaru di atas ini sudah berjalan dan akhirnya membuat kas negara segar lagi, tetapi ternyata angka pasien Covid-19 semakin bertambah.

Bagaimana? Ya sama aja. Uangnya sih bertambah tapi habis lagi buat ngurus pasien. Apa gak takut nanti akan lebih besar pasak daripada tiang? Atau, gak takut nanti bakal disemprot Pak Moeldoko lagi? Sudah ah, mimin terima saja dengan tetap bermasker dan bergembira dengan hubungan LDR ini. Hiks. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...