HomeCelotehMegawati Perlu ke Pesulap Merah?

Megawati Perlu ke Pesulap Merah?

Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar nomor urut partai politik (parpol) dalam perhelatan pemilihan umum (Pemilu) tidak berganti-ganti dan menggunakan nomor yang sebelumnya sudah didapatkan. Apa perlu Megawati ke Pesulap Merah saja?


PinterPolitik.com

“In dreams, we live in a world that’s entirely our own” – Dumbledore, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)

Bagi kalian yang menggemari franchise film Harry Potter (2001-2011) dan Fantastic Beasts (2016-sekarang), pasti sudah tidak asing dengan istilah yang disebut sebagai Wizarding World. Mirip dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU), Wizarding World merupakan nama dari universe yang dibangun dalam franchise dari Harry Potter.

Berbeda dari MCU dan DCEU yang dunianya dibangun dengan karakter-karakter pahlawan super (superheroes), Wizarding World terdiri atas para penyihir yang hidup di antara manusia-manusia biasa (muggles). Bahkan, beberapa negara disebut memiliki kementerian atau departemen yang mengurusi kebijakan sihir.

Nah, mungkin nih, Indonesia dalam Wizarding World juga punya Kementerian Sihir juga nih. Eits, tapi, kan, di Indonesia, kabinet pemerintahan kan biasanya diisi oleh perwakilan-perwakilan partai politik (parpol)?

Hmm, kira-kira nih, parpol mana ya yang cocok mengisi pos Kementerian Sihir Republik Indonesia (RI) di Wizarding World ya? Mungkin, jawabannya adalah PDIP. Ini hanya kemungkinan ya, guys. Hehe.

Soalnya nih, muncul sindiran menarik dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi. Pak Desmond bertanya soal usulan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta agara nomor urut dalam pemilihan umum (Pemilu) tidak usah berubah-ubah lagi.

Jadi, kalau misalnya PDIP di Pemilu sebelumnya mendapatkan nomor urut tiga, nomor itu akan digunakan kembali oleh parpol tersebut pada Pemilu selanjutnya. Katanya sih, ini agar bisa menghemat biaya alat peraga kampanye (APK).

Baca juga :  Golkar Berhasil Dilobi Puan?
Luar Jawa Mustahil Jadi Presiden

Namun, Pak Desmond pun akhirnya bertanya-tanya soal alasan di balik usulan tersebut. “Mungkin hasil konsultasi dengan dukun ya?” tanya Pak Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 20 September lalu.

Ya, memang sih, di Indonesia, diskursus mistisisme kerap mengisi diskursus politik. Kalau kata Henrik Syse dalam tulisannya berjudul What Does Mysticism Have to Do with Politics?, mistisisme dalam politik bisa diwujudkan melalui bentuk-bentuk ritual tertentu lho

Hmm, kalau diingat-ingat ya, memang sih banyak fenomena-fenomena mistis yang justru dimanfaatkan oleh kader-kader PDIP. Saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar balapan MotoGP Mandalika 2022 pada Maret lalu, hadir satu sosok pawang hujan yang kini populer, yakni Mbak Rara.

Wah, apakah PDIP ini benar-benar memegang penuh kebijakan dunia sihir? Mungkin, bagi parpol tersebut, pos Menteri Sihir adalah pos yang penting nih – selain pos Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) di Kabinet Indonesia Maju. 

Wah, kalau benar PDIP yang memegang pos Menteri Sihir, kayak-nya perlu berhati-hati juga nih. Soalnya, akhir-akhir ini ada ancaman dari para muggles nih, Pak dan Bu. 

Dia adalah Pesulap Merah yang siap membongkar berbagai macam sihir. Mungkinkah Pesulap Merah juga bisa membongkar “sihir-sihir” politik menuju tahun 2024 mendatang? Muggles rule dong? Hehe. (A43)


Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Puan Maharani ‘Reborn’?

Puan Maharani dinilai tetap mampu pertahankan posisinya sebagai ketua DPR meski sempat bergulir wacana revisi UU MD3. Inikah Puan 'reborn'?