BerandaCelotehMegawati Menang Catur Lawan Jokowi?

Megawati Menang Catur Lawan Jokowi?

Secara mengejutkan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Apakah ini cara Megawati untuk mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)? Ini kah permainan catur politik antara Megawati dengan Presiden Jokowi?


PinterPolitik.com

“Politics is like chess. Being in the center of the board, with mainstream positions, is a strong strategic position.” – Tim Urban (@waitbutwhy)

Politik persis seperti catur. Tidak ada satu serangan tunggal yang langsung membunuh seperti bom atom. Politik adalah rangkaian manuver strategis dan sistematis untuk menempatkan lawan di posisi yang kita inginkan. Akan selalu ada rangkaian serangan yang saling membalas.

Itu lah yang sekiranya terlihat pada permainan catur politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri. Terdapat rangkaian serangan saling balas, serta saling tekan dan kunci, khususnya dalam hal sosok yang diusung sebagai capres oleh PDIP.

Seperti disebutkan Ahmad Alhamid dan Aditya Permana dalam tulisan Presidentialized Party di Indonesia: Kasus Perilaku PDI-P dalam Pencalonan Joko Widodo pada Pilpres 2014, meskipun Megawati merupakan “prinsipal” tunggal di PDIP, Presiden Jokowi merupakan “agen” yang tidak bisa dikendalikan secara penuh oleh Megawati.

Disebut saling serang dan kunci, karena banyak pengamat melihat Presiden Jokowi berusaha untuk mendorong Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Sementara di sisi PDIP, Megawati disebut berniat mendorong Puan Maharani.

Entah bagaimana ceritanya, gesekan panas dua tahun terakhir akhirnya menetapkan Ganjar sebagai capres PDIP. Megawati mengumumkannya pada 21 April 2023, setelah shalat Jum’at, satu hari sebelum Hari Raya Idul Fitri versi pemerintah.

Pertanyaannya, apakah Presiden Jokowi telah keluar sebagai pemenang di permainan catur politik dengan Megawati?

Merujuk pada tersingkirnya putri mahkota, Puan Maharani, mungkin ada yang menyebut “iya”. Dan, mungkin saja memang benar bahwa Presiden Jokowi adalah pemenangnya.

Baca juga :  Andai Megawati Masih Jadi "Komandan"

Namun, Megawati tampaknya memberikan kunci kejutan. Mungkin sadar pilihan memang akan jatuh pada Ganjar, Megawati tidak membiarkan dirinya dalam posisi diskakmat.

Tidak seperti dugaan banyak pihak bahwa pengumuman akan dilakukan di penghujung waktu, Megawati tiba-tiba mengumumkan capres PDIP. Presiden Jokowi sampai harus bertolak dari Solo ke Istana Batu Tulis, Bogor, untuk menghadiri pencapresan Ganjar.

Tidak berhenti di sana, diksi yang digunakan Megawati juga terlihat jelas menunjukkan kuncian sebagai Ketua Umum PDIP. Ya, dengan jelas dan tegas Megawati menggunakan diksi “petugas partai”.

“Menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ungkap Presiden ke-5 RI itu.

Namun, dengan masih belum ada penetapan resmi dari KPU, permainan catur antara Presiden Jokowi dan Megawati sekiranya belum selesai. Kita juga belum dapat melihat siapa yang akan memberikan skakmat di akhir permainan.

Kita lihat saja ke depannya. Apakah Megawati dapat memastikan Ganjar sebagai agen atau petugas partai yang dapat dikontrol penuh, atau Ganjar akan menjadi “Jokowi kedua” alias petugas partai yang dapat melawan sang prinsipal tunggal, Megawati. (R53)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

More Stories

Pilpres 2024 Hampir Pasti Ganjar vs Prabowo?

Salah satu pendiri CSIS Jusuf Wanandi menyebut Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Dengan PDIP secara terang-terangan menginginkan dua paslon, apakah pernyataan Jusuf...

Airlangga Hartarto Sedang Disembunyikan?

Tidak seperti kandidat lainnya, manuver politik Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru senyap terdengar. Apakah Airlangga menarik diri dari perlombaan kandidat, atau justru...

Saatnya Anies Menyerang Balik?

Penangkapan eks Sekjen NasDem Johnny G. Plate seolah menjadi titik balik bagi Koalisi Perubahan untuk intens mengkritik pemerintah. Ini kah momentum Anies Baswedan tancap...