HomeCelotehMahfud Sang Menteri Komentator?

Mahfud Sang Menteri Komentator?

“Tersangka belum diumumkan dia udah ngumumkan dulu. Apakah yang begitu itu jadi tugas Menko Polhukam. Koordinator, lo, bukan komentator.” – Bambang “Pacul” Wuryanto, Ketua Komisi III DPR RI


PinterPolitik.com

Aksi saling sindir antara Menko Polhukam Mahfud MD dengan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul semakin seru. Tentunya karena ini bersinggungan dengan istilah yang viral saat ini, yaitu “Menteri Komentator”. 

Sedikit memberikan konteks, cerita ini bermula saat Mahfud memberikan pernyataan menohok kepada DPR. Ia mempertanyakan kemana DPR pada kasus Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, karena terkesan DPR hanya diam saja terkait persoalan ini.

Pernyataan Mahfud kemudian dijawab oleh Bambang Pacul dengan menjelaskan bahwa DPR tahu tupoksinya, dan berjanji pihaknya akan memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjelaskan terkait kasus Brigadir J. 

Nah, menariknya, keluar pernyataan dari Bambang Pacul yang mempertanyakan kenapa Mahfud kerap berkomentar dalam kasus Brigadir J. Bahkan dalam pengumuman tersangka ketiga di kasus itu, sebelum Polri mengungkap ke publik, Mahfud telah lebih dulu. Wah, sakti sih Pak Mahfud di sini. Hehe.

Di situlah muncul plesetan “Menteri Koordinator” menjadi “Menteri Komentator” yang ditujukan kepada Mahfud dari Bambang Pacul. 

image 37
Mahfud Menko, Menteri Komentator?

Hmm, Bambang Pacul ada benernya sih. Kalau kita lihat, selama rangkaian peristiwa kasus Brigadir J, setiap komentar Mahfud menjadi materi yang ditunggu-tunggu oleh wartawan dan publik. Seolah-olah komentar Mahfud menjadi clue dari teka-teki kasus pembunuhan ini. 

Bahkan jika kita ikuti komentar terakhir Mahfud, yaitu soal motif pembunuhan yang sensitif dan hanya bisa didengar oleh orang dewasa, komentar ini membuat spekulasi liar bermekaran dalam benak publik. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa tidak diumumkan saja? Kira-kira itu yang berdengung.

Baca juga :  Sidang MK: Prabowo Dilantik, Gibran Didiskualifikasi?

Ngomong-ngomong soal komentator, jadi ingat Valentino “Jebret” Simanjuntak, yang punya ciri khas memberikan komentar-komentar unik dan nyeleneh. Meski ciri khas Valentino disukai oleh sebagian orang. Namun, sebagian orang tidak menyukainya karena dianggap terlalu hiperbola. 

Nah, mungkin begitu pula konteks komentar Pak Mahfud. Ada yang suka, tapi ada pula yang enggak suka. Hal itu biasa dalam kehidupan kita. 

Anyway, dalam tradisi primbon Jawa, ada beberapa weton yang disebut dengan Khodam Pahit Lidah atau idu geni sabdo dadi. Hal ini menggambarkan bahwa ada seseorang yang ketika berucap selalu jadi nyata. Jangan-jangan Pak Mahfud punya kekuatan semacam ini? Hehehe. (I76)


https://youtu.be/KevvPmf4Geo
Mengapa Style Militer Digandrungi Orang Indonesia?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Punya Pasukan Spartan?

“Kenapa nama Spartan? Kita pakai karena kata Spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” –...

Eks-Gerindra Pakai Siasat Mourinho?

“Nah, apa jadinya kalau Gerindra masuk sebagai penentu kebijakan. Sedang jiwa saya yang bagian dari masyarakat selalu bersuara apa yang jadi masalah di masyarakat,”...

PDIP Setengah Hati Maafkan PSI?

“Sudah pasti diterima karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan pertama, berterima kasih, latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan, ya pasti oke,”...