HomeCelotehLaga DPR vs Dokter Tirta?

Laga DPR vs Dokter Tirta?

Dokter Tirta mengusulkan agar halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) disulap menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC). Menanggapi usulan itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad langsung mengadakan simulasi dan menyebutkan sejumlah kendala bila gedung itu menjadi RSDC. Bukannya dr. Tirta usulkan halamannya?


PinterPolitik.com

Di tengah melonjaknya jumlah kasus positif Covid-19 yang signifikan, bisa dibilang tenaga kesehatan (nakes) menjadi pekerja dengan workload (beban kerja) terberat. Pemerintah – di luar menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat – akhirnya mengeluarkan sejumlah kebijakan agar sistem kesehatan masyarakat tidak tumbang.

Salah satunya adalah dengan membuka sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) baru untuk menampung mereka yang terinfeksi Covid-19. Di Surabaya, misalnya, sejumlah tempat disulap menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 adalah Lapangan Tembak yang berlokasi di Kedung Cowek.

Nah, ada tuh salah satu pejabat yang akhirnya meninjau pembukaan RSDC di Surabaya itu. Beliau adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. Kata Mbak Puan, pemerintah perlu nih memiliki sense of emergency dan membuka berbagai RSDC baru – mulai dari lapangan hingga kapal milik Pelni.

Untungnya, usulan Mbak Puan ini ada yang menanggapi tuh. Salah satunya adalah dr. Tirta. Kata dokter yang menggemari sepatu-sepatu kece ini, halaman Gedung DPR juga sebenarnya bisa lho disulap menjadi RSDC – apalagi halamannya sangat estetik dan indah. Ya, barang kali, dengan estetika seperti itu, pasien jadi lebih tidak stress dan lebih kuat daya imunnya.

Bagusnya lagi, gaes, usulan dr. Tirta ini juga ditanggapi lho oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Ini mimin ketahui setelah akun Instagram @indonesiaadilmakmur mengunggah video Pak Dasco yang melakukan simulasi apabila Gedung DPR disulap menjadi RSDC. Di awal video itu, ada juga tuh potongan cuitan atas usulan dr. Tirta.

Baca Juga: Luhut, Panglima “Perang” Covid-19?

Gedung DPR Jadi Rumah Sakit

Eitstapi, tunggu dulu. Meski ada respons cepat dari pimpinan DPR tersebut, Pak Dasco bilang ada sejumlah kendala teknis lho kalau Gedung DPR disulap jadi RSDC. Katanya sihlift di gedung itu nggak cukup buat ngangkut satu bed RS. Bahkan, Pak Dasco juga bilang kalau konstruksi bangunan di ruang sidang juga menurun – sehingga sulit diubah jadi RSDC.

Sebenarnya, nggak hanya Pak Dasco lho yang bilang banyak kendala bila upaya ahli fungsi itu dilakukan. Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, misalnya, menyebutkan kalau Gedung DPR itu adalah perkantoran sehingga kurang cocok bila jadi RSDC.

Hmmtapi, bentar nih, Pak. Bukannya usulannya dr. Tirta adalah halamannya ya? Kok yang disimulasikan malah gedungnya sihWah, ini Pak Dasco yang salah baca atau admin-nya @indonesiaadilmakmur yang salah kutip? Weleh-weleh.

Wong, banyak lho lapangan dan halaman yang akhirnya beralih fungsi jadi RSDC. Tenda-tenda darurat di Lapangan Hoki, Dharmawangsa, Surabaya, misalnya, bisa tuh jadi RSDC. Lha, ini kok malah banyak yang bilang Kompleks DPR kurang cocok jadi RSDC. Padahal, halamannya luas banget lho itu.

Ya, meskipun ada sejumlah politisi yang nggak setuju dengan usulan lingkungan Gedung DPR jadi RSDC, ada juga beberapa yang setuju kokgaes. Politikus senior Golkar, MS Hidayat, misalnya, mengusulkan agar ruang-ruang kosong di DPR bisa jadi ruang isolasi. Usulan ini pun juga disetujui oleh Fadli Zon dari Gerindra dan Benny K. Harman dari Demokrat.

Ya, semoga aja usulan-usulan kontributif seperti ini bisa dipertimbangkan lah ya. Soalnya nihmimin sedih dengar cerita-cerita mereka yang positif tetapi harus kembali ke rumah lagi karena banyak RS penuh. Semoga lekas sembuh, Indonesia! (A43)

Baca Juga: Covid-19, Politik Ketakutan, Siapa Menang?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?