HomeCelotehKudeta Demokrat, PKS Yang Untung?

Kudeta Demokrat, PKS Yang Untung?

“Kemudian juga ada pengaduan dari beberapa DPD dan pengaduan dan kemudian menjadi kesaksian para ketua DPC yang tentu ini menjadi bukti-bukti yang kuat bagi kami dewan pimpinan pusat untuk mengambil kesimpulan, bahwa ini ada gerakan-gerakan yang ditunggangi oleh pihak eksternal untuk mengambil alih secara paksa”. – Herman Khaeron, Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat 


PinterPolitik.com

Kudeta. Kata yang satu ini memang punya pertalian panjang dengan sejarah kekuasaan dan politik di hampir seluruh negara di dunia. Ini terjadi ketika pemerintahan yang sah di sebuah negara harus merelakan jabatannya diambil oleh pihak lain.

Yang terjadi di Myanmar saat ini adalah contoh kudeta militer.

Nah, kudeta ini juga lagi ramai dipergunjingkan di dalam negeri. Ini terkait tuduhan yang dilontarkan oleh Partai Demokrat kepada beberapa pihak yang dianggap ingin mengganti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari tampuk kekuasaan di partai biru tersebut.

Nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko adalah yang paling keras dituduhkan menjadi bagian utama dari upaya mengambilalih partai ini. Bahkan doi sampai dituduh ingin memuluskan jalan menuju Pilpres 2024.

Baca Juga: Bisakah Biden “Bujuk” Jokowi?

Yang jelas, polemik ini membuat publik jadi cenderung pesimistis dengan partai biru ini. Soalnya, ketidaksolidan di internal dan berbagai persoalan yang terjadi justru dipertontonkan kepada masyarakat yang ujungnya akan berdampak buruk bagi citra partai tersebut di mata publik. Sangat mungkin hal ini justru akan makin menambah buruk peluang Demokrat untuk meningkatkan perolehan suaranya di Pemilu yang akan datang.

Makanya, tidak heran banyak yang kemudian bilang bahwa kudeta Demokrat ini sesungguhnya menguntungkan bagi partai lain, salah satunya adalah PKS. Soalnya, Demokrat dan PKS bisa dibilang menjadi dua partai yang cenderung tersisa dari kubu oposisi pemerintah.

Dengan bergoyangnya tampuk kepemimpinan di Demokrat, jelas itu akan membuat publik lebih melirik pada PKS yang notabene tidak mengalami guncangan internal apapun. Walaupun sebelumnya sempat ada perbedaan di internal yang berujung pada lahirnya Partai Gelora yang dibidani oleh beberapa kader PKS, praktis guncangan terhadap kepemimpinan di PKS tidak terjadi.

Ini tentu membuat citra PKS dibaca secara positif oleh publik. Bisa jadi malah orang-orang yang mengkritik dan berseberangan dengan pemerintah akan bergeser semuanya ke arah si putih yang baru rebranding ini.

Hmm, menarik untuk ditunggu, akankah kudeta Demokrat ini benar-benar berdampak secara langsung bagi suara PKS. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.